Istri Kapten Iriyanto Itu Sudah Mulai Tersenyum...

Kamis, 01 Januari 2015 – 08:59 WIB
Kapten Iriyanto. Foto: Ist/keluarga

jpnn.com - TAMU  terus berdatangan di kediaman Kapten Iriyanto, Pilot Aor Asia QZ-8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12). Tidak hanya teman, kerabat maupun sahabat.

 

Para pejabat di Kota Delta pun turut menguatkan RR Widya Sukati Putri, istri Iriyanto. Juga kedua buah hati pilot 53 tahun itu. Angela Anggi Ranastianis,25 dan Arya Galih Gegana,7.
    
Setelah sebelumnya Bupati Saiful Ilah datang ke rumah Iriyanto, kemarin (31/12) giliran Wakil Bupati MG Hadi Sutjipto yang datang. Orang nomor dua di Sidoarjo itu tiba di kompleks perumahan Pondok Jati pukul 10.50 didampingi Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Husni Thamrin.
    
Tidak banyak hal yang disampaikan Hadi Sutjipto pada Widya. Dia hanya berpesan agar perempuan 47 tahun itu tegar. Saat itu, Widya memang terlihat lebih kuat dari hari sebelumnya. Ibu dua anak itu tidak lagi menitikkan air mata saat menemui para tamu yang datang ke rumahnya.
    
Bahkan, perempuan asli Madiun itu sudah dapat tersenyum. Dia juga kuat dan tabah saat berbincang-bincang dengan teman-temannya. Bahkan, Widya juga sering bercanda saat menemui ibu-ibu di kompleks perumahannya di tenda. "Terimakasih selalu menemani saya," ujar Widya sambil menyalami para tetangganya.
    
Sekitar lima belas menit Widya ngobrol dengan mereka. Banyak hal yang diperbincangkan. Mulai dirinya yang memiliki saudara cukup banyak. Keluarga besar karena dia memiliki tujuh bersaudara. Widya sendiri merupakan anak bungsu, nomor delapan.
    
Dengan bercanda, Widya menyebut banyaknya anak yang dimiliki orang jaman dulu karena dulu tidak ada televisi atau sarana hiburan. Ada juga tetangga yang menimpali karena program keluarga berencana (KB) belum berjalan.

BACA JUGA: Kakak Teknisi AirAsia QZ8501: Temukan Adik Saya, Ada Angka 6 di Lidahnya

Perbincangan makin gayeng. Para tetangga yang bertujuan untuk menghibur Widya, berhasil membuatnya sering tersenyum.
    
Obrolan tentang masa lalu yang terkait dengan minyak rambut urang-aring jaman dulu pun membuat Widya seolah "lupa" dengan kesedihannya. Widya juga mampu terlibat pembicaraan soal tetangga yang pindah rumah. Termasuk soal renovasi.
    
Meski, terlihat lebih kuat, namun, Widya belum bisa berbicara banyak dengan media. Apalagi banyak tamu yang harus dia temui.

BACA JUGA: Pagi Menangis di Depan Keluarga Korban, Jelang Sore Pesawat Ditemukan

 "Maaf ya masih banyak tamu yang harus saya temui. Nanti saya hubungi (jika sudah luang)," ucapnya pada Jawa Pos.
    
Widya hanya berharap yang terbaik untuk suaminya. Segera diketemukan dan keluarga mendapat kepastian. Untuk menguatkan doa, di kediaman Iriyanto juga digelar acara khatam Al Quran.

"Bukan untuk apa-apa, acara ini untuk doa saja," ujar M. Alie, Kabag Humas Pemkab Sidoarjo yang turut datang ke rumah Iriyanto.
    
Hadi Sutjipto mengatakan kedatangannya ke rumah Irianto memang ingin menguatkan keluarga. "Agar mereka tetap semaangat, tegar dan tabah," tegasnya.

BACA JUGA: Sosok Teknisi AirAsia QZ8501, Saiful Rakhmad di Mata Keluarga

Sebagai pimpinan, Sutjipto tidak tinggal diam saat ada warga yang terkena musibah. Karena itu, dukungan moril dia berikan sebagai bentuk perhatian pemerintah pada warga.
    
Angela menambahkan, sampai saat ini belum ada kabar soal papanya. Dia hanya mendengar ada tujuh orang jenasah yang diketemukan. Tiga telah berhasil dievakuasi. Kemarin, di kediaman Widya tidak tampak layar televisi yang dinyalakan. Suasana hening pun menyelimuti rumah Iriyanto.
    
Laksda TNI (Purn) Yayun Riyanto, tetangga Iriyanto menyatakan, keluarga pilot senior itu memang diberi saran para tetangga untuk tidak melihat pemberitaan televisi. Tujuannya supaya tidak terlalu memikirkan berita yang memuat informasi beragam.

"Waktu pertama kejadian kan melihat televisi. Hal itu menjadikan keluarga terpukul dan nangis terus," katanya.
    
Sebagai gantinya, tetangga Irianto-lah yang bertugas untuk menemani Widya dan keluarganya. Setiap hari bapak maupun ibu perumahan datang ke kediaman Iriyanto. Dua kali dalam sehari. Pagi dan sore hari. Tujuannya juga untuk menghibur Widya.
    
RR Wahyu Budi Subagtyowati, kakak kedua Widya mengatakan kondisi adiknya cukup tegar. Bahkan, saat dia datang dari Madiun pada Minggu sore lalu Widya juga biasa. Bersedia makan dan minum. Widya kuat demi anak-anaknya. "Anak-anaknya membutuhkan dia," ujarnya.
    
RM. Wahyu Budi Purnomo, kakak nomor lima Widya menambahkan, sebelum terbang pada Minggu pagi, dirinya sempat guyonan dengan Iriyanto di teras rumah.

Selama ini, Iriyanto memang dikenal sebagai pribadi yang humoris dan ramah. Setiap kali bertemu orang selalu asyik diajak berbincang. Berjumpa dengan tetangganya, Iriyanto senantiasa bercanda. "Sabtu malam minggu itu (Iriyanto) pamit tidur pukul 20.00," ucap Budi.
    
Iriyanto juga menyatakan ada jadwal terbang pagi hari. Pukul 04.00, dia berangkat dari rumah menuju Bandara Juanda. Budi baru tahu adik iparnya sudah pergi kerja pada pukul 04.30 setelah bertanya pada Widya. (may)

 

    

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perjuangan Sergey Litvinov, Pemain yang Masih Ditunggak Gaji PSLS Lhokseumawe


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler