jpnn.com, MEDAN - AS alias Aga, 38, warga Jalan Damar XII Dusun V Perumnas Simalingkar A, Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, harus berurusan dengan polisi.
Itu setelah dia dilaporkan karena mencabuli anak tetangga. Korbannya adalah dua bocah kakak beradik IN, 9, dan ID, 8.
BACA JUGA: Kok Ada Dua Pasang Sandal di Depan Pintu Kamar Mandi? Duh, Ternyata...
Orang tua ID dan IN, LN menyebutkan, pencabulan yang dialami kedua anaknya bermula saat buah hatinya cerita tentang kemaluannya telah diraba-raba pelaku. Bahkan, dipaksa ditiduri.
“Jadi, anak saya ini cerita kalau mereka dicabuli sebelum bulan puasa lalu. Katanya, pelaku ini menggesek-gesekkan kemaluannya kepada anak saya (ID),” ungkapnya saat berada di Kantor Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Sumatera Utara-Aceh di Jalan Abdul Hakim Pasar I, Kecamatan Medan Selayang, Selasa (11/7).
BACA JUGA: Nelayan Edan, ABG Tuna Rungu pun Digarap
Mengetahui itu, spontan LN marah. Dia lalu mendatangi rumah Aga yang kini istrinya, M, 39, tengah hamil muda, pada Jumat malam (8/7).
“Pas saya datangi ke rumahnya, warga pun ramai pada kumpul. Kemudian dia dibawa Kepala Dusun untuk diinterogasi,” cetus LN.
BACA JUGA: Korban Anak di Bawah Umur, Pejabat Ditangkap Polisi
Saat diinterogasi, Aga mengakui perbuatannya. Selanjutnya, diserahkan ke Polsek Pancur Batu pada Sabtu (9/7) dinihari.
“Kami datang ke PKPA ini karena pelaku kabarnya mau dilepas. Alasan polisi mau melepas dia lantaran enggak ada saksi,” beber ibu korban kepada pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.
Maka dari itu, sambungnya, LN datang ke PKPA ini meminta bantuan pendampingan hukum agar kasusnya tetap berlanjut.
Informasi diperoleh, selain ID dan IN ternyata pelaku diduga mencabuli bocah lainnya berinisial SV (8) yang tak lain anak tetangganya. SV ini dicabuli dengan cara kemaluannya diraba dan diubek-ubek.
“Anak saya juga jadi korban. Saya pun datang ke PKPA ini minta bantuan pendampingan,” ujar ibu SV, KS (40).
Kata KS, saat melapor ke Polsek Pancurbatu petugas belum bersedia menerima laporan. Alasannya, terduga pelaku sudah diadukan oleh orangtua ID dan IN.
“Harusnya kan bisa juga kami melapor. Makanya, kami ikut melapor ke sini agar pelaku benar-benar ditahan,” harapnya. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berbuat Dosa di Hari Ketiga Lebaran, Korban Keponakan Sendiri
Redaktur & Reporter : Budi