jpnn.com, SIANTAR - Istri Mara Salem Harahap Harahap, 42, Bonia, mengungkap hari-hari terakhir bersama suaminya sebelum tewas ditembak OTK di mobil tak jauh dari rumahnya di Simalungun, Sumut.
Mara Salem Harahap yang akrab disapa Marsal Harahap oleh rekan-rekannya tewas ditembak orang saat pulang ke rumahnya pada Jumat malam (18/6) sekitar pukul 23.30 WIB.
BACA JUGA: Mara Salem Harahap Tewas Ditembak OTK, Saudara Kandung Bilang Begini
Bonia bercerita tentang kisah hidupnya dengan almarhum suaminya Mara Salem Harahap dengan berurai air mata.
Bonia telah menjalani hidup berumah tangga dengan Marsal Harahap selama 16 tahun. Tiga tahun menikah, Marsal terjun ke dunia media. Diawali sebagai loper koran hingga memiliki dan mengelola media online saat ini.
BACA JUGA: Sugeng Si Pelaku Penyiraman Air Keras Ini Sudah Ditangkap, Ternyata Pernah Menusuk Anggota Brimob
Hal itu disampaikan Bonia pada Minggu (20/6) saat Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut dan rombongan beserta Pengurus SMSI Siantar-Simalungun serta sejumlah wartawan datang ke rumah duka di Jalan Tut Wuri, Nagori Karang Anyer, Simalungun, Sumatera Utara.
Di ruang tamu rumah yang baru mereka tempati sebulan terakhir itu, Bonia yang ditemani Eka Putri, sulung mereka, menerima kehadiran pengurus SMSI.
BACA JUGA: Lihat Nih Tampang Soni Alvian Pelaku Perampokan Bermodus COD
Marsal terakhir tercatat dan aktif sebagai bendahara Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Siantar-Simalungun. Tangisnya kian pecah, ketika menyampaikan rasa bangganya akan sosok Marsal sebagai suami dan ayah dari kedua putri mereka.
“Saya bangga memiliki suami Marsal. Saya yakin kedua anak ini pun bangga dengan ayah mereka. Terlepas dari semua cerita dan apa pun itu, kami bangga kepadanya,” terang Bonia dengan berlinang air mata.
Hal terakhir yang dia rasakan agak lain dari sang suami, ketika mereka dibawa jalan-jalan ke Medan beberapa hari sebelum kejadian pembunuhan. Saat di Medan, Marsal mengabadikan momen kebersamaan mereka dan mengunggahnya ke media sosial.
Hal tersebut katanya tak pernah dilakukan Marsal Harahap sebelumnya.
“Kami juga terkejut diposting foto keluarga. Karena selama ini tidak pernah, alasan tidak posting foto keluarga karena ingin melindungi keluarga,” kata Bonia.
Kematian suaminya masih misteri, dia pun sangat berharap peristiwa pembunuhan suaminya dapat terungkap. “Sekali lagi saya dan anak-anak almarhum menyampaikan terima kasih kepada seluruh wartawan yang sudah peduli kepada kami,” jelasnya.
“Untuk pelaku, saya tidak akan dendam dan saya tidak akan mengutuk karena saya juga punya anak. Biarlah diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.
Kerasnya hidup sebagai istri wartawan telah ia lalui, pun demikian ia mengaku tetap sabar menjalaninya. Mulai dari tekanan ekonomi hingga teror, rumahnya didatangi banyak orang tak dikenal yang tak diketahui tujuannya ia pernah lewati.
“Kami pernah diselamatkan dari penculikan sekitar tahun 2017 lalu, kawan-kawan dari wartawan yang menyelamatkan,” katanya.
Dalam hal pekerjaan, Bonia mengaku kalau suaminya tak mau mereka terlibat dan masuk terlalu jauh dengan dunia yang ia jalani .
“Kami mulai dari nol, tetapi beliau sosok yang pekerja keras. Namun selama menjalani aktivitasnya di luar rumah, bapak tidak pernah mau menceritakannya selama di rumah. Jadi saya tidak pernah tahu soal pekerjaannya,” ujar Bonia.
BACA JUGA: Mara Salem Harahap Tewas Ditembak OTK, Saudara Kandung Bilang Begini
Untuk diketahui, Marsal Harahap meninggal dunia pada Jumat (18/6) setelah ditembak dalam mobilnya saat menuju rumah di Karang Anyer, Simalungun. Jenazah Marsal pun telah dikebumikan pada Sabtu (19/6) di Pematangsiantar. (ral/int/newscorner/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi