jpnn.com - jpnn.com - Polda Jatim membongkar makam Aris Setiawan kemarin. Hal itu dilakukan karena pihak keluarga merasa kematian Aris tidak wajar.
Polisi akhirnya melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
BACA JUGA: Aksi Heroik Kapolres Gendong Satpol PP yang Kecelakaan
Wajah istri Aris, Risky Eka Widyana, masih terlihat sayu saat berada di kamar mayat RS Bhayangkara Samsoeri Mertoyoso, Polda Jatim, kemarin sore.
Matanya merah karena habis menangis. Sesekali pandangannya kosong. Dia duduk di bangku panjang dengan diapit kerabatnya.
BACA JUGA: Bertubi-Tubi, Tabrak Truk Gandeng dan Dua Rumah
Ketika Jawa Pos menghampiri dan bertanya kepadanya, perempuan berkerudung itu enggan memberikan keterangan.
''Dengan kuasa hukum kami saja," tuturnya dengan nada pelan.
BACA JUGA: Tabrak Nenek Sampai Meninggal, Wahidin Malah Kabur
Maklum, Risky memang masih sangat berduka. Dia shock karena baru saja kehilangan suaminya.
Menurut sumber Jawa Pos, Aris meninggal di Jember pada 12 Januari lalu.
Sehari sebelumnya, Aris pergi ke Jember untuk urusan pekerjaan. Dia bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan aluminium.
Namun, saat berada di rumah, Risky mendapat kabar bahwa suaminya telah tiada.
Saat jenazah dikirim ke rumah duka di daerah Gunungsari, hanya pihak rumah sakit yang hadir.
Tidak ada kolega di perusahaan yang ikut mengantarnya ke Surabaya. Hal itulah yang menimbulkan kecurigaan keluarga.
''Informasi yang dihimpun saat itu, korban meninggal karena jatuh," ujar sumber.
Merasa ada yang tidak beres, keluarga melaporkan kematian Aris ke Polda Jatim pada 16 Januari lalu.
Setelah menyelidiki dan memeriksa sejumlah saksi, akhirnya polisi membongkar makam Aris.
Pembongkaran yang berlangsung tertutup tersebut dipimpin Kasubdit Jatanras, Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Taufik Herdiansyah.
''Benar, kami mengeluarkan lagi jasad korban untuk diautopsi," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera.
Barung mengatakan bahwa polisi ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Proses otopsi berlangsung hingga pukul 17.00 kemarin. Namun, polisi belum bisa memperoleh hasilnya.
Pria asal Kalimantan Timur itu menyatakan, pihak kepolisian tidak mau berspekulasi sebelum benar-benar mengetahui hasil otopsi. Termasuk adanya indikasi pembunuhan.
''Belum sampai ke sana," ujar Barung.
Setelah diotopsi, jasad Aris dikuburkan lagi sore itu juga. Saat dimintai keterangan, salah seorang petugas otopsi yang menolak disebutkan namanya mengaku belum bisa berkomentar.
Dia hanya mengatakan bahwa hasil otopsi masih diperiksa di laboratorium. ''Mungkin hasilnya baru ada sekitar dua-tiga hari lagi," tutur petugas.
Ketika dikonfirmasi lagi, kuasa hukum keluarga Risky, Niluh Komang Ayu dan Dibyo Arisandi, memilih irit bicara.
Niluh menjelaskan bahwa pihaknya belum mau berkomentar lebih jauh sebelum ada perkembangan hasil penyelidikan.
Dia khawatir hal itu akan mengganggu proses di kepolisian. ''Sampai saat ini kami belum bisa bercerita banyak, mungkin besok (hari ini) kalau sudah ada perkembangan," ujarnya. (aji/c7/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi, Hendak Menyetrum Ikan tapi Malah...
Redaktur & Reporter : Natalia