jpnn.com - SURABAYA - Awalnya, Donwori setuju usulan Sephia yang menitipkan anak-anaknya kepada orang tuanya di Nganjuk, Jawa Timur.
Tetapi, setahun terakhir, dia berubah pikiran. Dia berkeinginan mengasuh sendiri empat anaknya karena selama 19 tahun Sephia dan dirinya tidak pernah mengasuh anak-anak mereka.
BACA JUGA: Punya KTP Indonesia, Melebihi Izin Tinggal, Imigrasi Tangkap Warga Malaysia
Begitu lahir procot, oek...oek, beberapa bulan kemudian, anak-anak mereka sudah diserahkan ke pondok mertua indah.
Salah satunnya, putri pertama yang kini sudah kuliah di Jogjakarta. Enam bulan pasca melahirkan, Sephia meninggalkan putri kecilnya di rumah mertuanya.
BACA JUGA: Cabuli Anak Di Bawah Umur, JK Dituntut 10 tahun Penjara
Dia bergegas mengikuti Donwori yang waktu itu bekerja di Surabaya. Lima tahun kemudian, Sephia hamil lagi dan lahirlah putra kedua yang juga ditinggalkan di rumah mertua saat berusia tiga bulan.
Hal yang sama menimpa putri ketiga yang disapih tak sampai usia 40 hari (selapan). Yang lebih tragis lagi dialami putri bungsu mereka pada 2010.
BACA JUGA: Pengurus Golkar Tuding Peserta Palsu Munas Orang Dekat Agung
Seminggu setelah melahirkan, Sephia langsung meninggalkan si bungsu dengan alasan sibuk kerja.
”Istri itu ikut kerja saya dalam dunia properti. Dia saya jadikan kepala keuangan sehingga yang diurusi memang uang terus,” jelas Donwori.
Tapi karena keinginan Donwori yang tak mau dipenuhi oleh Sephia, ia pun akhirnya ingin menceraikan istrinya. Gugatan talak itu kini sedang berlangsung di Pengadilan Agama Surabaya, Jalan Ketintang Madya, Jawa Timur.
”Bojoku keasyikan kerja sampai-sampai tidak mau merawat anak-anaknya,” kata Donwori yang akhirnya memilih menalak cerai Sephia, Senin lalu (9/3). (jee/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelapkan Berlian, Dokter Inneke Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi