Istri Politikus Jadi Calon Anggota Bawaslu, Independensi Diragukan

Jumat, 31 Desember 2021 – 08:59 WIB
Ilustrasi Bawaslu. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus independen.

Ninis mengatakan panitia seleksi pasti mendalami berbagai informasi terkait rekam jejak calon.

BACA JUGA: Pendaftaran Calon Anggota KPU dan Bawaslu Segera Dibuka, Berikut Tahapannya

Salah satu calon anggota Bawaslu, Nuning Rodiyah diklarifikasi terkait independensi jika terpilih menjadi anggota.

Suami Nuning diketahui pernah menjadi calon anggota legislatif yang diusung Partai Demokrat.

BACA JUGA: Cek Nama-nama Calon Anggota KPU dan Bawaslu yang Lulus Administrasi di Laman ini

"Hal ini dilakukan untuk memastikan independensi dari calon yang ada. Salah satu syarat menjadi penyelenggara pemilu adalah independen atau mandiri," kata Ninis kepada wartawan, Kamis (30/12).

"Sehingga calon harus bisa meyakinkan ini kepada timsel jika memang ada kerabatnya yang pernah di partai politik," ujarnya.

BACA JUGA: 4 Orang Wakil Pemerintah Jadi Pansel Anggota KPU-Bawaslu, Ray Rangkuti Sebut Melanggar UU

Ninis mengatakan Perludem bersama dengan beberapa CSO melakukan pemantauan rekam jejak terkait calon-calon yang lolos di tahapan wawancara ini.

"Kami melakukan penelusuran rekam jejak ke semua calon," katanya.

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bapilu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus bebas dari kepentingan pihak lain, termasuk partai politik.

"Yang berintegritas, yang netral, yang tidak dalam tekanan siapa pun, termasuk partai politik, itu menjadi penting," kata Ujang.

Ujang mengajak semua pihak mengawasi proses seleksi calon anggota Bawaslu. Ia ingin anggota yang terpilih nanti bebas dari kepentingan dan intervensi siapa pun.

"Kita kawal bersama proses seleksi ini, jangan sampai terjadi kongkalikong, jangan sampai orang tak punya kapasitas lalu terpilih dan lalu jadi ketua," ujarnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler