Istri Sakit Diabetes, Sekretaris Cantik dan Seksi Pun Jadi...

Kamis, 07 April 2016 – 08:47 WIB
Ilustrasi. JAWA POS

jpnn.com - PUNYA istri sakit-sakitan dan hanya bisa tinggal di rumah membuat Donjuan (nama samaran), 50 gusar. Sebab, dia butuh pendamping kala menghadiri acara-acara resmi. Maka, tak ada pilihan lain lagi, selain mencari istri kedua untuk bisa dibawa ke mana-mana. 

Susah senang bersama sejak awal pernikahan membuat Donjuan tak akan pernah bisa meninggalkan istri pertamanya, Karin, 47. 

BACA JUGA: Walah, Sekretaris Desa Punya Tempat Hiburan Malam Ilegal

Padahal, dari tahun ke tahun kondisi fisik Karin menurun drastis. Karin juga memakai alat bantu ketika berjalan. Kalau capek, Karin memakai kursi roda. 

Awalnya, Donjuan tak ingin menduakan Karin. Selain tidak enak, Donjuan juga tidak mau keempat anaknya menjauhinya. Akan tetapi, karena sebagai pejabat penting di salah satu instansi dan perusahaan membuat dia harus mencari pendamping baru. 

BACA JUGA: Yang Ingin Bangun PLTU di Tarakan, Ada Lahan 30 Hektare

Nah, setelah bertahun­ tahun mencari, akhirnya jatuhlah pilihannya ke sekretarisnya, Sephia, 30. 

“Selain masih muda. Dia cocok dibawa ke mana­-mana. Bahasa kasarnya panteslah dilihat orang banyak,” kata Donjuan dengan senyum lebar. 

BACA JUGA: Ya Ampun! Pemuda Ini Ringsek Tertimpa Bak Truk

Dalam proses mediasi perkara poligami, kemarin (6/4), Donjuan mengajukan syarat poligami dengan alasan sang istri yang menderita penyakit diabetes sudah tidak bisa melayaninya. Alasan lainnya Donjuan mengaku masih membutuhkan pendamping bila ada acara kantornya.

“Saya sudah bilang ke majelis hakim dan mediator. Setiap ada acara pasti butuh istri, tapi mau gimana lagi. Hampir lima tahunan istri tidak bisa diajak ke mana­mana,” jelas dia. 

Mau tidak mau, ketika ada acara, Donjuan mengajak sekretarisnya. Tak ayal, di instansi dan relasi bisnisnya mengenal Sephia sebagai istrinya. 

Donjuan mangatakan kalau banyak orang yang tidak tahu bila Sephia adalah sekretarisnya. Sephia juga memiliki nama baru Bu Donjuan. Karena sering banyak yang menganggap istri, seringkali relasi kantor memesankan satu kamar untuk mereka berdua. 

Keduanya sering sekamar dan akhirnya munculnya benih­-benih cinta. 

“Saya kan ABG tua. Dikasih ikan asin ya mau saja. Apalagi ikan asinnya masih muda dan cantik kayak Sephia,” jelas dia. 

Dengan dalih, butuh teman dan istri pendamping ke mana­mana itulah, Donjuan mengajukan izin poligami di PA. Sayangnya, sampai proses kedua berlangsung, Karin tak menjawab. Dari informasi pengacara, Karin sudah siap untuk dipoligami dengan beberapa syarat. 

Salah satunya yakni Donjuan harus menghibahkan seluruh harta warisnya kepada keempat anaknya sebelum izin poligami keluar. “Ya ndak apalah. Saya kan masih kerja, jadi masih bisa membelikan yang baru buat istri kedua tanpa mengambil hasil kerja saya selama masih menikah dengan Karin,” kata Donjuan enteng. (*/no) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantuan Genset Terus Dikirim ke Nias


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler