Istri Saksikan Suami Melakukan Perbuatan Terlarang saat Cekcok Lewat Video Call

Selasa, 26 Mei 2020 – 01:37 WIB
AS, 39, ditemukan tewas terkapar usai bunuh diri dengan cara meminum sianida saat bertengkar dengan istri. Foto: antara

jpnn.com, TALIWANG - Seorang pria berinisial AS, 39, warga Kelurahan Arab Kenangan Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, nekat melakukan perbuatan terlarang di depan istrinya.

Aksi bunuh dengan cara meminum sianida itu dilakukan korban saat cekcok dengan istrinya lewat video call.

BACA JUGA: Bayi Laki-laki Itu Meninggal Dunia setelah Disumpal Bu Bidan Pakai Pembalut

Korban pun tewas seketika dan jasadnya ditemukan dalam posisi terbaring di lokasi gelondong miliknya di lokasi pertambangan emas di Desa Belo Kecamatan Jereweh KSB, Senin (25/5), sekitar pukul 09.30 WITA.

PS Paur Subbag Humas Polres Sumbawa Barat Bripka Mayadi Iskandar di Taliwang, Senin, mengatakan, sehari sebelum ditemukan tewas pada Minggu (24/5) pukul 16.00 WITA, korban menelepon istrinya melalui video call dan mereka cekcok.

BACA JUGA: 1 Pria dan 2 Wanita Tertangkap Basah Melakukan Perbuatan Terlarang, nih Fotonya

"Pada saat bertengkar, korban nekat meminum sianida di depan istrinya melalui video call tersebut," jelasnya.

Usai menyaksikan suaminya meminum sianida, Nurhaliza langsung menghubungi teman korban, Abdul Muslih untuk mengecek korban di lokasi gelondongan, tetapi Muslih saat itu sedang berada di Taliwang.

BACA JUGA: Malam Takbiran, Lima Pemuda dan Satu Wanita Malah Menggelar Pesta Terlarang, Astaga

Kemudian Nurliza menghubungi anak korban, Deni Saputra melalui pesan WhatsApp untuk memberitahukan bahwa ayahnya meminum sianida dan memintanya mengecek di lokasi, tetapi Deni saat itu sudah tidur.

Deni baru melihat pesan itu ketika ia terbangun paginya sekitar pukul 08.00 WITA. Setelah membaca pesan tersebut, Deni meminta tolong Opik yang ada di lokasi untuk mengecek korban.

"Setelah dicek, Opik menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa," katanya.

BACA JUGA: Berita Duka, Bripka Manik Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa

Keluarga korban menolak jenazah diautopsi karena tidak ada tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan pada kematian korban.(antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler