jpnn.com - KALIANDA - Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni, Lampung Selatan, berhasil menggagalkan rencana komplotan perampok yang akan beraksi di Daerah Khusus Jogjakarta.
Rencana aksi perampok antarpulau ini terbongkar lewat pemeriksaan rutin Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni, Jumat (29/11) pukul 06.30. Hari Pambigio dan dua teman wanitanya yang mengendarai Daihatsu Xenia B 1972 SKE ternyata kedapatan membawa senjata api saat melewati pemeriksaan pintu pemeriksaan. Mereka pun langsung diamankan.
BACA JUGA: Farhat-Dhani Saling Lapor di Polda Metro Jaya
Dua teman wanita Pambagio adalah Astri Purnawirawan, 36, warga Dusun Negmplekpiyaman RT 001/RW09, Kecamatan Gunungkidul, Jogjakarta, dan Tri Susilowati, 33, warga Jalan Nangka, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Dari para tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya satu pucuk senjata api (senpi) rakitan Colt 38 berikut lima butir amunisi FN kaliber 9 mm, satu buah tas punggung motif loreng warna krem kombinasi abu-abu, satu buah baju kemeja lengan panjang warna hitam, satu lembar plastik bening, empat buah handphone berbagai merek, dan satu unit mobil Daihatsu Xenia.
BACA JUGA: Dianggap Gila, Hakim Kasus Ibu RT Cabul Beda Pendapat
Kepada petugas mereka pun mengaku akan melakukan perampokan di wilayah Jogjakarta. Bahkan mereka mengaku bahwa senpi yang dibawa merupakan pesanan seseorang Medi yang berada di Jogjakarta. Saat diamankan pistol itu berisi lima peluru.
Nah, di Jogjakarta, Medi sudah menunggu mereka akan akan melakukan perampokan di Kota Gudeg itu."Kasus ini kami kembangkan untuk mengetahui apakah tersangka dan komplotannya pernah melakukan kejahatan di Lampung atau tidak," kata Kapolsek Lamsel AKBP Bayu Aji dalam ekspose di mapolres Rabu (3/12).
BACA JUGA: Tiga Hari Sekali, Tiga Truk Motor Curian Dikirim ke Surabaya
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata Tri Susilowati satu di antara dua perempuan itu mengaku sebagai istri anggota TNI yang bertugas di Pusinfo Mabes TNI dengan pangkat sersan mayor (Serma).
Hari Pambagio mengaku tugas Tri adalah penyumbang dana sebagai modal mereka untuk merampok. "Kalau tak punya uangm dia yang mendanai," kata Hari.
Dia lantas mengaku mengaku belum pernah melakukan tindak kriminalitas dan rencana merampok ini juga yang kali pertama. Bahkan dia tidak menyebut jelas apa target sasaran perampokan yang akan dilakukan. "Kalau saya belum pernah. Kalau Medi, memang sebelumnya pernah masuk penjara karena kasus perampokan," tuturnya. (dur/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gali Motif Pembunuhan Penari Malam
Redaktur : Tim Redaksi