Istri Ustaz Maaher Rutin Bawa Air Minum ke Rutan Bareskrim, Begini Alasannya

Minggu, 21 Februari 2021 – 11:11 WIB
Jamal, kakak ipar almarhum Ustaz Maaher. Foto tangkapan layar YouTube religiOne

jpnn.com, JAKARTA - Meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri pada 8 Februari, masih menyisakan banyak cerita sedih.

Diungkapkan Jamal, kakak ipar Ustaz Maaher, walaupun keluarga sudah ikhlas melepas kepergian pendakwah asal Medan itu, tetapi penyesalan masih menggelayut di hati mereka.

BACA JUGA: Pilu, Istri Ungkap Kondisi Ustaz Maaher Sebelum Meninggal

Tidak hanya buat istri Ustaz Maaher, Iqlima Ayu, tetapi juga Jamal yang selama ini menjadi teman diskusi sang ustaz.

"Hubungan saya dengan Ustaz Maaher ini bukan hanya sebatas kakak dan adik ipar. Namun sudah sebagai sahabat sehingga saya bisa merasakan bagaimana suasana batin almarhum," tutur Jamal di kanal YouTube religiOne.

BACA JUGA: Kompol Marjuki Ingatkan Warga Sentra Senapan Angin di Cipacing Tak Tergoda Rakit Senjata Api

Dia menyebutkan, sejak Ustaz Maaher ditahan, Iqlima rutin berkunjung. Sayangnya, lebih banyak tidak diizinkan penyidik untuk bertemu.

Setiap ke rutan, Iqlima selalu membawa air minum dan obat. Kebiasaan Iqlima itu membuat Jamal heran sehingga menanyakan kenapa adiknya selalu membawa air minum.

BACA JUGA: Gadis 14 Tahun Dicekoki Miras, Tak Sadar, Lalu Digilir, Ada Foto Tanpa Busana

"Kata adik saya, air di rutan tidak layak dikonsumsi sehingga harus bawa air minum dari luar," ujarnya.

Diceritakannya, saat kali pertama Ustaz Maaher dirawat di RS Polri, dia bersama pengacara sempat bertemu ketua penyidik. Dalam pertemuan itu keluarga meminta ada penangguhan tahanan.

Menurut Jamal, penyidik menyampaikan penangguhan tidak bisa dilakukan bila Ustaz Maaher masih sakit. Informasi ini kemudian disampaikan Jamal kepada Ustaz Maaher.

Rupanya, itu membuat almarhum semangat untuk sembuh. Dia sangat ingin berkumpul dengan keluarga kecil karena memikirkan kondisi anak dan istrinya, Iqlima Ayu.

"Saya bilang ke Ustaz Maaher, tidak usah pikir berat-berat, anak dan istrinya sudah dijaga keluarga besar. Makanya hanya tiga hari dirawat, Ustaz Maaher bisa balik ke Rutan Bareskrim," kenangnya 

Sayangnya, proses penangguhan tahanan itu tidak juga diberikan. Birokrasinya kata Jamal berbelit-belit. Kondisi ini membuat Ustaz Maaher drop lagi.

Sampai beberapa hari jelang meninggalnya Ustaz Maaher, keluarga kembali meminta izin untuk membawa ke RS Ummi Bogor. Namun, penyidik tidak juga mengizinkan.

"Saya katakan saat itu, kondisi Ustaz Maaher makin lemah. Kemungkinannya cuma dua, sembuh atau meninggal. Kalau boleh, detik-detik terakhir Ustaz Maaher didampingi keluarga terutama istrinya," tuturnya.

"Jangan sampai meninggalnya di rutan karena akan menimbulkan polemik. Sayang, penyidik tetap bersikukuh. Ustaz Maaher menjalani masa kritisnya di sel tahanan dan akhirnya meninggal tanpa didampingi keluarga," sambung Jamal sambil terisak. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler