jpnn.com, JAKARTA - Kurs Rupiah hari ini Rabu (10/11) diperkirakan cenderung melemah dikarenakan faktor eksternal.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin meilai inflasi di Amerika Serikat (AS) bisa menjadi ancaman bagi rupiah.
BACA JUGA: Bye-Bye Tapering, Rupiah Tetap Perkasa Nih, Alhamdulillah
Rupiah hari ini dibuka melemah 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp 14.258 per USD dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.250 per USD.
"Faktor penggerak rupiah hari ini diperkirakan masih seputar pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang mulai membaik, terlihat dari beberapa data ekonomi belakangan ini," kata Nanang seperti dikutip dari Antara, Rabu.
BACA JUGA: Ramalan Ekonom Terbukti, Tapering The Fed Diketok, Rupiah Ambyar
Menurut dia, data indeks harga produsen yang naik dan kini data terbaru indeks harga konsumen pun juga diperkirakan mengalami kenaikan dari 5,4 persen menjadi 5,9 persen.
"Selain itu tingkat klaim pengangguran AS pun turun 257 ribu dari 269 ribu," ujar Nanang.
BACA JUGA: Waspada! Rupiah Hari Ini Berpotensi Digoyang Isu The Fed
Faktor lain, lanjut Nanang, rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen kerja sama bilateral antaranegara di Asia.
"Perihal penggunaan mata uang yang tidak lagi dengan menggunakan USD," ujar dia.
Tak hanya itu, Nanang menilai, pengunaan USD yang seimbang dengan mata uang lainnya untuk membayar utang juga menjadi faktor yang memengaruhi laju rupiah hari ini.
Faktor domestik, rupiah hari ini dipengaruhi oleh jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (9/11) kemarin mencapai 434 kasus. Total terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.
Di sisi lain kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 21 jiwa sehingga totalnya mencapai 143.578 jiwa.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 585 kasus sehingga total mencapai 4,1 juta kasus dan kasus aktif mencapai 9.602 jiwa.
Jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 126,46 juta orang dan vaksin dosis kedua 80,07 juta orang dari target 208 juta orang.
Nanang mengatakan rupiah hari ini cenderung melemah dan bergerak di kisaran Rp 14.230 per USD hingga Rp 14.300 per USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia