Isu Penculikan Anak Merebak, Kasihan Pedagang Keliling

Senin, 20 Maret 2017 – 17:16 WIB
Isu penculikan anak bikin resah. Ilustrasi Foto: Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com, SINGKAWANG - Menyebarnya isu penculikan anak sudah sangat meresahkan masyarakat.

Termasuk warga Kota Singkawang, Kabupaten Landak, dan Melawi, Kalimantan Barat, meskipun polisi sudah menegaskan bahwa isu itu bohong.

BACA JUGA: Kapolda: Setop Sebar Isu Penculikan Anak

Di Kabupaten Landak misalnya, para petani yang setiap hari pergi ke ladang ikutan menjadi takut meninggalkan anak-anaknya di rumah.

Bahkan beberapa hari lalu sempat terjadi salah paham di Kecamatan Sengah Temila.

BACA JUGA: Dikira Penculik, Pria Tanpa Identitas Tewas Dikeroyok

Pedagang keliling penjual kasur menggunakan mobil sempat diduga pelaku penculikan anak.

Pj Bupati Landak, Ir. Jakius Sinyor, MT meminta masyarakatnya tak main hakim sendiri, jika mencurigai orang yang masuk desa.

BACA JUGA: Isu Penculikan Anak Mirip 2012, Ulah Siapa?

Masyarakat harus menahan diri dengan mencari tahu kebenaran terhadap isu yang beredar.

“Kita menanggapi suatu masalah itu jangan terlalu cepat, harus dipastikan dulu kebenarannya,” ujar Jakius,seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Menurutnya, kecurigaan masyarakat merupakan hal yang wajar. Apalagi terhadap orang asing yang tiba-tiba masuk ke wilayahnya.

“Kami minta masyarakat jangan mudah terpancing. Kalau memang ada yang mencurigakan sepeti itu, lapor kepada RT atau kepala desa atau polisi,” pinta Kepala Dinas PU Kalbar ini.

Isu penculikan anak juga berdampak bagi para pedagang keliling di Kabupaten Melawi.

Mereka selalu dicurigai bahkan sering mendapat perlakuan kurang bersahabat. Hal tersebut sangat berdampak kepada penghasilannya.

Seperti yang diceritakan oleh Is, 38, dan Ilham, 35, pedagang lampu emergensi.

Mereka masuk ke kampung-kampung menjajakan dagangannya. Kedatangan mereka selalu dicurigai dan diminta identitasnya.

Bahkan para ibu-ibu rumah tangga enggan membuka pintu rumahnya, ketika mereka hendak menawarkan barang dagangannya.

“Memang tidak semua kampung yang kami datangi terpengaruh oleh isu penculikan anak. Namun tidak jarang setiap kami datang, para warga tampak waspada. Bahkan kami ditanya identitas oleh warga. Dampaknya susah untuk menjajakan dagangan kami. Karena warga enggan untuk membuka pintu rumahnya saat kami hendak menawarkan barang yang kami jual. Tentulah pengaruhnya ke panghasilan,” ungkap Is, belum lama ini.

Bahkan ada beberapa pedagang yang lebih memilih untuk tidak masuk ke kampung-kampung.

Menyiasatinya, mereka berjualan keliling di dalam kota dari warung ke warung.

Di Kota Singkawang, orangtua juga cemas dengan isu penculikan anak. Padahal polisi sudah menyatakan isu tersebut adalah hoax atau berita bohong.

Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfdien Mustofa meminta masyarakat tak perlu resah. Terlebih menyikapi berbagai informasi yang beredar di dunia maya, terutama media sosial (Medsos) terkait isu penculikan anak.

“Jangan resah, warga saya minta? agar tetap waspada. Info yang beredar di Medsos dipastikan hoax alias kabar bohong,” katanya.

AKBP Sandi meminta masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi penculikan anak. Jika memang ragu, laporkan ke polisi.

“Bila ada orang yang mencurigakan, silakan hububungi Bhabinkamtibmas setempat maupun kantor polisi terdekat,” ujarnya. (ius/hen/ira)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Kakek Diamankan Polisi, Pembuat Hoax pun Beraksi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler