Adapun syarat untuk mendapatkan subsidi 100 persen dari ITB tersebut, kata Akhmaloka pula, antara lain adalah calon mahasiswa tersebut harus lolos Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur undangan dan ujian tertulis, serta memiliki latar belakang atau berasal dari keluarga yang tidak mampu
BACA JUGA: Polemik Rektor ITS Merembet ke DPR
"Subsidi yang kami berikan kali ini cukup bervariasi, yang dibedakan dari kemampuan orang tua calon mahasiswa," imbuhnya.Akhmaloka menerangkan, untuk memperoleh subsidi tersebut, para calon mahasiswa maupun orang tua dapat mengisi formulir yang bisa didapat dengan mengakses website ITB
"Jika orang tua calon mahasiswa merasa tidak mampu, silakan mengajukan permohonan subsidi dengan mencentang besaran subsidi yang diinginkan
BACA JUGA: DPR segera Panggil Perwakilan Perguruan Tinggi
Nanti, kan akan kami review kembali data-data yang masuk, dan kami cek lagi, apakah betul si calon mahasiswa ini benar-benar tidak mampu atau tidak," jelasnya.Lantas, bagaimana dengan adanya kabar bahwa ITB mematok pungutan sebesar Rp 55 juta yang harus dibayarkan di muka, setelah calon mahasiswa dinyatakan diterima di ITB? Menanggapi hal tersebut, Akhmaloka dengan tegas membantahnya
"Kami tidak mungkin akan memberikan keringanan bagi calon mahasiswa yang mampu dan berasal dari keluarga menengah ke atas
BACA JUGA: TII Curigai Kepsek Abaikan Kesejahteraan Guru
Sekali lagi kami tegaskan, besaran pungutan itu hanya untuk mahasiswa yang mampuLagipula, pada saat pengisian formulir, kami juga turut meminta bukti tingkat kemampuan orang tua, seperti data pendapatan/penghasilan orang tua dan lainnya," tandasnya.Lebih jauh, Akhmaloka menambahkan, ITB telah menyediakan sebanyak 650 kursi untuk pemberian subsidi hingga 100 persen ini, dari jumlah total 3.200 kursi yang disediakan dalam penerimaan mahasiswa baru"Kuota sebanyak 650 kursi itu adalah angka minimalJadi, tidak menutup kemungkinan bahwa kuota itu akan bertambahKarena memang kami sudah menetapkan akan fokus pada mahasiswa kurang mampu yang berprestasi," ujarnya lagi(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdiknas Bantah Adanya Mahasiswa DO di Mesir
Redaktur : Tim Redaksi