jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan memastikan pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam dugaan pengaturan skor sepak bola di tanah air.
“Kami akan 'menghajar' siapa saja yang terlibat termasuk apabila itu pengurus,” kata Iriawan di Jakarta, Sabtu (6/11).
BACA JUGA: PSSI Pastikan Sanksi Berat untuk Pelaku Pengaturan Skor
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu meminta semua pihak yang mengetahui apa saja tentang praktik dugaan pengaturan skor untuk melapor ke PSSI maupun ke kepolisian.
"Kalau ada yang mengetahuinya, informasikan kepada kami. Kalau misalnya tidak percaya kepada PSSI, bisa langsung ke polisi. Pasti nanti akan diungkap," ungkap mantan Kadiv Propam Polri itu.
BACA JUGA: Ini Hukuman dari PSSI Bagi Pelaku Pengaturan Skor, Ngeri!
Dia mengakui bahwa PSSI tidak bisa setiap hari melakukan pengawasan kepada seluruh pemain, perangkat pertandingan serta ofisial sepak bola yang ada.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Metro Jaya itu berharap bantuan dari berbagai pihak, agar praktik-praktik kotor sepak bola dapat dibersihkan.
BACA JUGA: Iwan Bule ke Timnas Indonesia U-23: Jangan Jemawa, Tetap Fokus
"Kami hanya ingin sepak bola Indonesia ini maju,” tegas purnawirawan polisi berpangkat akhir komisaris jenderal itu.
Iwan Bule meminta hal serupa dari tayangan Mata Najwa, Rabu (3/11) yang mengangkat tema “PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-lagi Begini” dan mengundang beberapa narasumber termasuk seseorang dengan label Mr Y yang menyebut dirinya wasit Liga 1.
Pria tersebut mengaku terlibat dalam pengaturan dua pertandingan di Liga 1 Indonesia musim 2021-2022.
Nah, Iwan Bule ingin pihak Mata Najwa membongkar siapa sosok Mr Y tersebut si hadapan polisi.
"Bukalah di polisi. Kan, bisa datang, misalnya ke Polda Metro Jaya. Kami tidak mengetahui siapa itu Mr Y. Untuk sementara kami bisa saja mengiranya itu hanya karangan atau benar. Silakan 'hajar' semua termasuk jika ada pengurus yang terlibat," kata Iwan Bule.
Kasus pengaturan skor di Indonesia ramai diperbincangkan kembali.
Hal itu setelah klub Liga 2 Peserang melaporkan dugaan pengaturan skor yang dilakukan lima pemainnya kepada PSSI.
Kemudian, PSSI menindaklanjuti laporan itu dan pada Rabu (3/11) menjatuhkan hukuman berat yakni tak bisa beraktivitas di sepak bola nasional selama dua sampai lima tahun serta denda puluhan juta rupiah untuk lima pemain yang terlibat yakni Eka Dwi Susanto, Fandy Eky, Ivan Julyandhy, Ade Ivan Hafilah dan Aray Suhendri.
Bola panas bergulir makin cepat setelah pada hari yang sama program Mata Najwa menayangkan diskusi dengan tema serupa dan bahkan mengundang terduga pelaku yang identitasnya dirahasiakan.
PSSI sendiri sudah melaporkan kasus percobaan suap untuk mengatur hasil pertandingan tersebut ke Polda Metro Jaya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy