jpnn.com - JAKARTA -- Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia terus memberikan dorongan dan kontribusinya nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi global. Salah satunya mengelar pertemuan regional dengan Organization for Economic Co-Operation and Development di Jakarta, Selasa (24/3).
OECD merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam sektor ekonomi dunia dalam mengambil kebijakan peraturan dan mendorong peran serta masyarakat global di bidang sosial ekonomi.
BACA JUGA: BTN Bagikan Dividen Rp 220 miliar
"Tentunya kita berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia memberikan kontribusi yang sangat nyata dalam pertumbuhan ekonomi mikro," kata Ketua Umum Iwapi, Nita Yudi, di sela-sela "OECD Southeast Asia Gender Initiative Meeting " di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/3).
Menurut Nita, pertemuan ini dilakukan untuk memberikan masukan pembahasan dari sisi kesetaraan gender wanita pengusaha dalam melihat analisa pertumbuhan makro, kebijakan, investasi, fasilitas perdangan, dan resiko instrument mitigasi, rantai perdagangan dan pertumbuhan sumber daya manusia.
BACA JUGA: PDAM Utang Rp 4,8 Triliun, 58 Persen Kabupaten Krisis Air Bersih
"Langkah tersebut perlu kebijakan yang memihak kepada kearifan lokal terutama kepada perempuan pengusaha dalam bentuk memberikan kesempatan menjadi mata rantai (supply chain) dari perusahaan global," ujar Nita.
Menurut Nita, forum tersebut digelar untuk membahas beberapa hal. Pertama, analisa pertumbuhan ekonomi makro, kebijakan investasi, maupun fasilitas perdagangan.
BACA JUGA: Harga Bahan Pokok Belum Stabil, BBM kok Malah Mau Naik
Iwapi, kata dia, sebagai mitra Kadin dalam pelaksanaan OECD Southeast Asia Regional Forum 2015 nanti memberikan kesempatan kepada seluruh pengusaha lintas sektor untuk ikut serta berperan dalam kegiatan tersebut.
Humas Iwapi, Inggrid Kansil menambahkan bahwa situasi sulit bagi Iwapi untuk dapat berkiprah di kancah global bukanlah hambatan. Tapi, tegasnya, ini menjadi tantangan karena sesuai karakter perempuan pengusaha berjuang membantu keluarga.
"Sehingga semangat ini menjadi dasar untuk terus meningkatkan daya saing. Pelatihan diperlukan meningkatkan kompetensi para anggota IWAPI sehingga produknya mampu mempunyai kualitas yang setara dengan produk impor," kata mantan anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat ini.
Menurut dia, untuk mewujudkan langkah tersebut perlu diperlukan adanya bantuan modal dengan bunga yang ringan dan jangka waktu berlakunya panjang. Sehingga, kata Inggrid, hal itu akan memperkuat ketahanan perempuan pengusaha.
"Tentunya ke depan dapat membuat kebijakan yang memihak dan mendorong penggunaan produk lokal, dan juga membantu pemasaran produk Iwapi dan bersaing tingkat ASEAN," jelas Inggrid. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Rombak Direksi, Ini Hasilnya
Redaktur : Tim Redaksi