Izin Terbang Munoz Terancam Dicabut

Jika Kopilot Garuda Positif Narkoba

Rabu, 07 Agustus 2013 – 09:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera memeriksa kopilot Garuda Indonesia asal Brazil, Victor Lopes Munoz, yang terdeteksi menggunakan narkoba ketika diperiksa Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) di Bandara Hasanuddin, Makassar, Senin (3/8).

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan mengatakan, Balai Kesehatan Penerbangan Direktorat Perhubungan Udara akan segera memeriksa kondisi kesehatan Munoz secara mendalam. "Karena seluruh anggota tim tengah cuti bersama, tes akan dilaksanakan pada 12 Agustus mendatang," terangnya.

BACA JUGA: Penyidik Kantongi CCTV Vihara Ekayana

Tim biasanya akan memeriksa residu narkotika di rambut dan darah Munoz. Waktu pemeriksaan yang cukup jauh dibandingkan dengan saat Munoz diduga mengonsumsi narkoba dinilai tak berpengaruh. Pasalnya, residu narkotika di darah masih bertahan selama sebulan. Sedangkan residu narkotika di rambut bertahan hingga tiga bulan.

Selama menunggu tim Balai Kesehatan Penerbangan melakukan pemeriksaan, Kemenhub mendukung keputusan Garuda Indonesia untuk menonaktifkan Munoz secara sementara. Jika hasil pemeriksaan menyatakan Munoz terbukti positif mengkonsumsi narkoba, sanksi berat menunggunya. Sanksinya hingga pencabutan lisensi dan larangan terbang selama dua tahun.

BACA JUGA: ISNU Desak Aparat Selidiki Hubungan Bom Vihara dengan Teror Global

Meski terdeteksi menggunakan narkotika, Munoz juga berhak melakukan pembelaan. Tim nanti akan menyelidiki apakah Munoz sedang dalam masa pengobatan yang memungkinkan ada zat terkategori narkotika dalam obat yang dikonsumsinya.

"Kandungan zat narkoba dalam urine Munoz belum tentu merupakan bentuk penyalahgunaan, karena ada ada kemungkinan kopilot tersebut sedang menjalani masa pengobatan," kata Bambang.

BACA JUGA: 50 Juta WNI Belum Dapat e-KTP

Munoz terdeteksi menggunakan narkotika jenis amphetamine dalam tes urine yang digelar BNP Sulsel para awak penerbangan. Tes tersebut digelar untuk menanggulangi penyalahgunaan narkotika bagi para awak penerbangan selama musim mudik lebaran.

Munoz terjaring sebelum menjadi kopilot pesawat Bombardier 1 CRJ-1000NG tujuan Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pukul 13.00 wita. Setiap hari pesawat dengan nomor penerbangan GA 678 tersebut terbang dari Bandara Hasanuddin Makassar dengan kapasitas maksimal 95 penumpang. (dod/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolri Yakin Densus Segera Bekuk Pelaku


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler