jpnn.com, JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI masih menagih penjelasan dan transparansi anggaran penyelenggaraan Formula E dari Gubernur Anies Baswedan.
Hal itu mengemuka dalam rapat paripurna Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Badan Anggaran terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2A APBD) Tahun Anggaran 2021, pada Selasa (6/9) kemarin.
BACA JUGA: Reza Sebut Lie Detector Tidak Mendeteksi Kebohongan, Sentil Omongan Kapolri
Dalam interupsinya, Anggota Fraksi PDIP Syahrial meminta penjelasan Pemprov DKI Jakarta mengenai transparansi anggaran penyelenggaraan Formula E, baik dari sisi pengeluaran maupun keuntungan yang didapat.
Syahrial berdalih selama ini hanya mengikuti informasi tentang pelaksanaan Formula E dari media dan sumber lainnya.
BACA JUGA: Soal Pelecehan Seksual terhadap Putri Candrawathi, Ketua Komnas HAM Sentil LPSK
"Kami tidak pernah mendapat info akurat dari gubernur soal seberapa banyak anggaran yang sudah digelontorkan oleh pemda dalam pelaksanaan Formula E," ucap Syahrial.
Dia menyebut selama ini PT Jakarta Propertindo yang menyelenggarakan event itu tidak pernah memberikan hasil audit anggaran Formula E, meskipun sudah diminta beberapa kali.
BACA JUGA: Santri Gontor Dianiaya hingga Tewas, Mengerikan, AKBP Catur Bergerak
Hal tersebut membuat anak buah Megawati Soekarnoputri di PDIP itu kukuh minta penjelasan soal ajang balap mobil listrik tersebut. Terlebih, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir kurang lebih satu bulan lagi.
"Sejak 2019 sampai sekarang, kami tidak pernah mendapat laporan saudara gubernur mengenai pelaksanaan Formula E Jakarta. Kami khawatir kalau tidak ditanyakan sekarang, nanti saudara gubernur sudah tidak ada lagi di sini," tutur Syahrial.
Senada dengan Syahrial, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono turut mengkritisi ajang balap yang digelar Juni 2022 lalu.
Gembong menyebut event Formula E berimbas pada pengelolaan keuangan daerah di Jakarta menjadi berantakan.
Dia mengatakan Pemprov DKI mesti menggelontorkan anggaran Rp 560 miliar untuk membayar commitment fee Formula E.
PT Jakpro bahkan harus mengeluarkan dana perusahaan untuk membangun sirkuit hingga menyelenggarakan balapan.
BACA JUGA: Inilah Fakta Sebenarnya Soal Ruang Rahasia yang Diviralkan Wanita Diduga ART Ferdy Sambo
"Carut-marutnya persoalan pengelolaan keuangan Jakarta akibat penugasan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada BUMD-BUMD, salah satu contoh adalah soal formula E,” kata Gembong. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi