Jabatan Dicopot Mendadak, Ngogesa: Alasannya Mengada-ada

Senin, 16 Juli 2018 – 18:04 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ngogesa Sitepu. Foto: instagram Ngogesa Sitepu

jpnn.com, MEDAN - Ngogesa Sitepu langsung bereaksi atas pencopotan dirinya dari jabatan Ketua Partai Golkar Sumut.

Lewat akunnya di Instagram, Senin (16/7), Ngogesa menjelaskan pencopotan ini adalah berkah.

BACA JUGA: Partai Golkar Targetkan Dapat 21 Kursi di DPRD Sumut

Ya, dia dipecat Minggu (15/7) dengan alasan lambatnya mengajukan nama-nama caleg ke DPP Partai Golkar.

Ahmad Doli Kurnia Tandjung pun ditunjuk menjadi Plt Ketua DPD Golkar Sumut.

BACA JUGA: Langgar Komitmen Golkar Bersih, Eni Saragih Dicopot

“Menyikapi berita tentang pencopotan saya dari Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, saya ingin menyampaikan kepada kader Golkar, bahwa bagi saya masalah ini merupakan berkah dari Allah dan banyak memberikan pelajaran dan sikap,” ungkap Ngogesa.

Dijabarkannya dari segi ekonomi, dia merasa diuntungkan, meskipun tidak bisa dipungkirinya juga merasa dirugikan dari segi politik.

BACA JUGA: Golkar Berpeluang Meninggalkan Jokowi

“Sebab keputusan DPP Golkar ini seperti mengada-ada, karena tidak sesuai dengan peraturan yang ada dan seolah diciptakan kesalahan yang dibuat-buat untuk saya. Saya disalahkan atas permasalahan keterlambatan penyusunan caleg, padahal secara tahapan penyusunan caleg telah dilakukan sesuai aturan dan masih ada batas waktu,” bebernya.

Dia menegaskan sudah 31 tahun bersama Partai Golkar dan tahu betul aturan-aturan penyusunan caleg ini, begitu juga Sekjen Irham Buana Nasution yang dulunya pernah menjabat sebagai Ketua KPU Sumatera Utara Dua Periode yang sudah pasti paham betul aturan keterlambatan penyusunan caleg ini.

“Jadi masalah yang dituduhkan kepada saya tentang keterlambatan penyusunan caleg ini hanya mengada-ada. Dan saya melihat ada kepentingan politik di dalam politik di partai ini dalam menghadapi pemilu legislatif.”

“Meskipun secara pribadi saya merasa bersyukur atas keputusan ini, tapi secara politik saya ingin bertemu dan menjelaskan kepada ketua DPP Golkar tentang masalah ini, bukan berharap ingin membela diri dan untuk diangkat kembali menjadi ketua DPD Golkar,” tuturnya.

“Karena saya juga sudah tidak ingin lagi menjadi ketua DPD Golkar Sumut setelah keputusan ini. Lagi pula di partai ini saya tidak mempunyai kepentingan apa-apa, baik itu menjadi gubernur maupun calon legislatif. Tapi saya sangat menyayangkan jika permasalahan seperti ini terus terjadi di dalam partai Golkar,” lanjutnya.

“Saya pastikan Golkar akan terpuruk menghadapi pemilu yang akan datang. Kita harus ingat partai ini besar karena kader. Maka kita harus mengutamakan suara kader untuk menjaga eksistensi Partai Golkar yang kita banggakan ini. Namun demikian, saya tegaskan, saya tetap Kader Golkar apapun yang terjadi dan sampai kapanpun,” ungkapnya.

“Dan saya ingin menyampaikan kepada seluruh kader partai golkar, saya sangat berterima kasih atas doa dan dukungannya,” pungkasnya. (nin)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar: Airlangga Hartarto Figur Tepat Cawapres Jokowi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler