Jacinda Ardern Mundur, Selandia Baru Tetap Dipimpin Politikus Muda

Rabu, 25 Januari 2023 – 16:48 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru ke-41 Chris Hipkins saat masih menjabat sebagai menteri pendidikan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Foto: ANTARA/Aria Cindyara

jpnn.com, WELLINGTON - Ketua Partai Buruh terpilih Chris Hipkins telah dilantik sebagai Perdana Menteri Selandia Baru ke-41 pada Rabu, kurang dari seminggu setelah Jacinda Ardern mengumumkan pengunduran dirinya yang mengejutkan.

Hipkins, 44 tahun, merupakan kandidat tunggal untuk menggantikan Ardern sebagai ketua partai berkuasa itu, dan sebagai perdana menteri, dalam musyawarah cepat partai.

BACA JUGA: Madu Manuka dari Australia atau Selandia Baru? Pengadilan Telah Memutuskan

Langkah itu dilakukan menyusul pengumuman pengunduran diri Ardern pada 19 Januari, dan ia juga akan keluar dari parlemen pada April.

Hipkins disumpah oleh Gubernur Jenderal Selandia Baru Cindy Kiro di ibukota Wellington, bersama Wakil Perdana Menteri Carmel Sepuloni. Hipkins juga dilantik sebagai menteri keamanan nasional dan intelijen.

BACA JUGA: Tetap Ardern

Setelah pengambilan sumpah, Hipkins mengatakan bahwa ia “berenergi dan bersemangat untuk menghadapi tantangan ke depan".

Berkarir sebagai seorang politikus yang berpengalaman???????, Hipkins sebelumnya menjabat ketua Dewan Perwakilan Rakyat serta memiliki portfolio di bidang pendidikan, kepolisian dan pelayanan publik.

BACA JUGA: Jacinda Ardern Ogah Pimpin Selandia Baru Lagi, Ini Sosok Penggantinya

Ia memiliki reputasi sebagai "Tuan Perbaikan" (Mr. Fix-it) partai ketika mengelola masalah-masalah yang sulit. Hipkins juga popular di tengah masyarakat Selandia Baru untuk upayanya memimpin langkah tanggapan terhadap pandemi virus corona sebagai menteri yang bertanggung jawab.

Hipkins sekarang dibebani tugas untuk menarik kembali suara pemilih menjelang pemilihan umum pada Oktober.

Hal itu karena posisi Partai Buruh masih tertinggal dari oposisi utamanya, Partai Nasional, dalam jajak pendapat akibat sejumlah kebijakan kontroversial dan meningkatnya tekanan biaya hidup. (ant/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jacinda Ardern


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler