jpnn.com, WELLINGTON - Menteri Pendidikan Chris Hipkins telah ditetapkan sebagai Perdana Menteri Selandia Baru yang baru setelah ia menjadi satu-satunya kandidat yang akan menggantikan Jacinda Ardern sebagai Ketua Partai Buruh pada Sabtu.
Hipkins yang berusia 44 tahun dan juga menjabat sebagai menteri kepolisian, harus mendapatkan pengesahan resmi dari rekan satu partainya saat rapat kaukus pada Minggu ini untuk memastikan kepemimpinannya pada partai berkuasa itu, menurut anggota partai buruh Whip Duncan Webb.
BACA JUGA: PM Jacinta Ardern Minta Maaf atas Tindakan Rasis Polisi New Zealand Tahun 1970-an
Menyusul pengesahan dirinya sebagai ketua partai, pemindahan kekuasaan perdana menteri dari Ardern diharapkan akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan.
Hipkins diketahui memimpin aksi tanggap darurat Selandia Baru untuk pandemi COVID-19 sebagai menteri yang bertanggung jawab dalam tugas tersebut.
BACA JUGA: Jacinda Ardern
Dia memiliki reputasi sebagai "Mr. Fix-it" (Tuan Perbaikan) dan terjun menangani portofolio polisi bermasalah pada Juni tahun lalu menyusul serentetan kasus kejahatan tingkat tinggi.
Jajak pendapat Horizon Research yang dilakukan oleh harian berita lokal Stuff pada Jumat menunjukkan bahwa Hipkins menjadi kandidat favorit di posisi teratas
untuk menggantikan Ardern, dengan 26 persen lebih responden survei itu memilih dirinya.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Tiba-tiba Mengundurkan Diri
Dengan Partai Buruh menyusul posisi utama Partai Nasional dalam jajak pendapat terbaru, Hipkins memiliki kurang dari delapan bulan untuk mengubah keberuntungan partainya sebelum pemilihan umum dilaksanakan pada 14 Oktober nanti.
Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru saat ini Jacinda Ardern menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali dan berencana turun dari jabatannya selambatnya pada awal Februari.
Hal itu disampaikan Ardern dalam pernyataannya yang disiarkan oleh satu saluran televisi. Dia menambahkan bahwa pemilihan umum Selandia Baru akan diadakan pada 14 Oktober mendatang.
"Musim panas ini, saya berharap menemukan cara untuk mempersiapkan tidak hanya untuk tahun selanjutnya, tapi masa berikutnya - karena itulah yang diperlukan tahun ini," ungkap Ardern yang terlihat emosional.
"Tetapi saya tidak dapat melakukannya," ujarnya.
Masa jabatan Ardern sebagai perdana menteri Selandia Baru akan berakhir pada 7 Februari 2023. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif