BACA JUGA: Tim Tuan Rumah Berpeluang Lolos Menuju 32 Besar Piala UEFA
Tapi, pencapaian Jacksen FBACA JUGA: Kalah dari Burnley, Arsenal Tersingkir dari Piala Carling
Arena Liga Indonesia (Ligina) mencatat banyak nama pemain asing yang menghadirkan gelar bagi tim yang dibelanya
BACA JUGA: Bertemu Myanmar, Indonesia Pantang Ulang Kesalahan
Begitu juga pula dengan Christian Gonzalez bersama Persik KediriTerbaru, pilar-pilar seperti Zah Rahan maupun Keith Kayamba Gumps membawa pulang trofi juara ke bumi Palembang bersama Sriwijaya FCSergei Dubrovin tak mau ketinggalan kereta sebagai ekspatriat yang sukses di LiginaSejarah juga dicatatnya kala menjadi pelatih asing pertama yang sanggup membawa sebuah tim menjadi kampiun LiginaGelar tersebut dia peroleh saat mengarsiteki Petrokimia Putra Gresik pada 2001/2002
Namun, apa yang ditorehkan para ekspatriat tersebut hanya terjadi di satu bidangLuciano, Gonzales, maupun Kyamba hanya sukses sebagai pemainMereka belum pernah sekalipun mempersembahkan juara sebagai arsitek tim
Dubrovin pun setali tiga uangPelatih asal Moldova itu belum pernah merasakan kerasnya iklim Ligina sebagai pemainDia datang dan mempersembahkan gelar juara bagi tim asal Kota Pudak tersebut sebagai tactician
Luciano punya kans untuk sukses sebagai pelatihTapi, peluangnya hanya seperti titik hitam di kukuTeramat kecilSebab, PSMS Medan yang saat ini dia tukangi terjerembap di zona degradasi.
Karena itu, apa yang ditorehkan mereka harus disimpan rapat-rapat jika mengalihkan pembicaraan pada seorang Jacksen FTiagoPria asli Brazil tersebut menjadi satu-satunya ''perantau'' yang mencatat sukses paling besar
Jacksen adalah pemain dan pelatih asing pertama yang sanggup mendonasikan gelar juara bagi tim yang dipegangDua gelar tersebut dipersembahkan pria 40 itu saat berbaju Persebaya SurabayaMasing-masing pada 1996/1997 atau Ligina III sebagai pemain dan 2003-2004 sebagai aktor di pinggir lapangan
Menariknya, dia membawa Persebaya menjadi juara Divisi I pada musim 2003 atau Ligina IX dan Divisi Utama pada musim berikutnyaBahkan, saat menjadi pemain Persebaya, Jacksen tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Liga Indonesia.
''Persebaya akan selalu berada di hati dan pikiran sayaKlub itu teramat istimewa untuk karir saya di IndonesiaBegitu juga dengan suporter dan iklim sepak bolanyaTerima kasih Surabaya,'' ungkap Jacksen saat ditemui di Agro Wisata, Batu, Jumat (28/11)
Wajar Jacksen merasa berutang budi pada klub berjuluk Green Force tersebutMeski, itu bukan klub pertamanya di IndonesiaPetrokimia Putra Gresik menjadi pelabuhan pertama Jacksen di Indonesia pada musim 1994/1995
Setahun di Kota Pudak itu, Jacksen langsung terbang ke Sulawesi untuk bergabung bersama PSM MakassarDewi fortuna belum merangkulnya di dua klub tersebutDia hanya sanggup mengantar Petrokimia dan PSM sebagai runner-up
Padahal, cerita sukses Jacksen di Indonesia bermula dari sebuah ketidaksengajaanSiapa sangka kedatangan dia di Indonesia terjadi akibat sebuah penipuan
Ya, Jacksen ditipu oleh agen FIFA, Anghel Lonita, yang menawari untuk bermain di Liga MalaysiaDia setuju dengan orang Swiss tersebut
Namun, segalanya berubah saat mereka mendarat di SingapuraSaat itu, Jacksen diberi tahu bahwa dirinya tidak akan bermain di Liga Malaysia, tapi di Indonesia''Awalnya, saya tidak tahu IndonesiaYang saya tahu hanya BaliKarena itu, saya menyebut kejadian itu sebagai kecelakaan,'' tutur ayah dua anak, Matheus, 16, dan Ayub, 12, tersebut
''Awalnya berat bermain di IndonesiaTapi, saya seorang petarungSaya tidak ingin kalah dengan keadaan,'' tegasnya.
Semangat baja itu memang membuahkan hasilJacksen bisa menuai banyak kesuksesanSebagai pemain, sepak terjangnya tentu tidak bisa dilupakan
Sebagai pelatih, dia pun layak dicap sebagai arsitek asing papan atas di LiginaSetelah gantung sepatu pada 2002, beberapa klub sudah merasakan sentuhan tangannyaSelain Persebaya, masih ada Persita Tangerang, Persiter Ternate, serta Persitara Jakarta UtaraPaling gres, dia masih melakoni peran sebagai pelatih Persipura Jayapura menggantikan Raja Isa asal Malaysia
Tuah Jacksen tentu ditunggu pencinta sepak bola PapuaDia diharapkan kembali bisa memberikan gelar juara yang terakhir digenggam Persipura pada 2005/2006.
''Kalau ingat Lonita, saya masih marah kepada diaTapi, mungkin ini petunjuk TuhanSaya memang ditakdirkan untuk berkarir di IndonesiaKalau di luar negeri, belum tentu saya bisa suksesKarena itu, saya bilang ini adalah kecelakaan yang membawa berkah,'' ujarnya(ragil ugeng/diq)
BIODATA:
Nama: Jacksen.F.Tiago
Lahir: Brazil, 28 Mei 1968
Istri: Fatima Coelho
Anak: Matheus Tiago & Ayub Tiago
Karir Pemain:
1994 - 1995 Petrokimia Putra Gresik
1995 - 1996 PSM Makassar
1996 - 1998Persebaya Surabaya
1998 - 1999 Geylang United Singapura
1999 - 2000Persebaya Surabaya
2001: Petrokimia Putra Gresik
Karir Pelatih :
2002 - 2003Assyabaab (Liga Internal Persebaya)
2003 - 2005Persebaya Surabaya
2006 - 2007Persita Tangerang
2008 - Persitara Jakarta Utara
2008 - Persipura Jayapura
BACA ARTIKEL LAINNYA... Markus Pilih Pulang Kampung
Redaktur : Tim Redaksi