jpnn.com - BERLIN—Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkap operasi penangkapan salah satu buronan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono (SH) di Tiongkok, akhir pekan lalu.
Menurutnya, penangkapan itu juga berdasarkan hasil operasi intelijen BIN di luar negeri. Saat itu BIN bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok menelusuri keberadaan Samadikun.
BACA JUGA: Sumbangan Dana Caketum Dinilai Hanya Jadi Bancakan
“Saya memang melakukan kerja sama dengan aparat serta pemerintah Tiongkok. Terutama untuk pemantauan keberadan SH ini yang saya sinyalir pasti ada di Tiongkok. Kadang-kadang keluar masuk,” ujar Sutiyoso di Berlin, Jerman, Minggu malam waktu setempat, (17/4).
Pemantauan terhadap Samadikun sudah berjalan sejak 7 April lalu. Saat itu, mantan Gubernur DKI tersebut mengaku diundang ke Tiongkok untuk menjadi keynote speaker dalam acara dialog tentang terorisme. Di situ, ia menggunakan kesempatan untuk bertemu dan berdialog dengan otoritas TiongkoK. Khusus meminta bantuan untuk menangkap Samadikun.
BACA JUGA: Masalah Reklamasi Sudah Komplikasi
Setelah itu rencana penangkapan pun disusun. Berdasarkan informasi intelijen, Samadikun akan berada di Shanghai untuk menyaksikan laga F1, tempat pembalap Indonesia Rio Haryanto akan bertarung, 14 April pekan lalu. Di situlah, intelijen dan aparat Tiongkok bersiap-siap menangkap pria yang menjadi buronan sejak 2003 silam. Sambil menyusun persiapan penangkapan, Sutiyoso kembali ke tanah air untuk melaporkan hal itu pada Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan. Sampai tepat hari yang dinanti, tim intelijen Indonesia dan aparat Tiongkok akhirnya menunggu di lokasi dan menangkap Samadikun
“Tepatnya, 14 April tengah malam hari SH mendatangi lokasi tersebut yang sudah kami awasi. Sudah diamankan aparat pemerintah Tiongkok di satu tempat,” tandas Sutiyoso. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Menteri Jonan Dinilai Gagal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri yang Masuk Panama Papers Harus Jadi Prioritas KPK
Redaktur : Tim Redaksi