Jadi Calon Ketum PSSI, Wako Gorontalo Bersiap Roadshow

Senin, 02 Mei 2011 – 08:58 WIB
SIAP - Adhan Dambea dan timnya saat menggelar jumpa pers Sabtu (30/4) lalu. Foto: Mesya Mohammad/JPNN.
JAKARTA - Salah seorang calon Ketum PSSI, Adhan Dambea menyerukan, agar PSSI jangan sampai dibawa ke urusan politikJika ingin dunia persepakbolaan Indonesia maju, manajemen PSSI menurutnya harus ditata dengan baik, tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.

"Menata manajemen PSSI harusnya lebih mudah ketimbang di daerah

BACA JUGA: GU Tak Ingin Numpang Lewat

PSSI sumber dananya sudah jelas
Berbeda dengan daerah yang harus kelimpungan mencari dana sendiri

BACA JUGA: Bukti Kebangkitan Juku Eja

Anehnya, dana sudah ada, tapi PSSI masih saja terbengkalai," kritik Adhan yang juga Walikota Gorontalo itu, saat dihubungi tadi malam (1/5).

Adhan menegaskan, keinginannya untuk maju ke kursi nomor satu PSSI, tak lain adalah karena ingin mengabdi pada organisasi sepakbola terbesar di Indonesia tersebut
Pasalnya, selama ini ia tahu, masyarakat banyak yang kecewa dengan PSSI.

"Saya bukan cari nama atau duit di PSSI

BACA JUGA: Arema Serius Boyong Piala Indonesia

Justru saya ingin mengajak seluruh calon Ketum PSSI, mari samakan visi demi kemajuan sepakbola IndonesiaYang harus ditanamkan, organisasi PSSI (ini) jangan sampai jadi (wadah) kepentingan politik atau pribadi," ujarnya.

Mengenai langkah ke depan dalam menggalang kekuatan suara, Adhan mengaku sudah menyiapkan berbagai strategi, termasuk danaDia pun mengaku sudah siap lahir-batin, serta akan mengikuti irama dalam pemilihan ketum yang selama ini diindikasikan berbau uang.

"Saya siap lahir-batin, dan nurut saja irama pemilihannyaTapi saya tidak akan mengedepankan itu semata-mataKarena kalau itu yang jadi prioritas, bagaimana PSSI bisa majuSama saja kita berbalik ke masa lalu," ucapnya.

Ditambahkannya, untuk mencari suara pendukung, dirinya bersama tim sukses yang dikepalai oleh Ketua DPRD Gorontalo, akan melakukan roadshow ke daerah-daerahDaerah pertama yang akan dituju adalah Manado pada 4 Mei (mendekati pemilik suara dari Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku), kemudian 9 Mei ke JatimLantas, dilanjutkan ke wilayah Sumatera, di samping juga mendekati kelompok-kelompok yang berseberangan.

"Saya juga akan minta restu George ToisuttaSeperti yang saya bilang, kalau Pak George maju, saya mundur(Tapi) Karena Pak George ditolak Komite Normalisasi, jadi saya akan maju terus," katanya dengan yakin(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fisik Oke, Pedrosa Juara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler