jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy langsung dipanggil Presiden Joko Widodo menyusul reaksi masyarakat yang menolak kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kebijakan tersebut dikaji kembali.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Terima Kasih Sudah Berzakat Lewat Baznas
"Iya (dipanggil presiden). Ya harus dong (beri klarifikasi), kan saya pembantu (menteri, red)," ujar Muhadjir di kompleks Istana Negara, Rabu (14/6).
Disinggung soal permintaan Wapres JK, agar kebijakan itu dikaji kembali, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku akan membenahi kebijakannya.
BACA JUGA: Sekolah Lima Hari: 70 Persen Pendidikan Karakter, Sisanya...
"Pasti akan kami benahi. Toh ini kan juknis juga belum disusun. Tadi saya sudah (perintahkan) staf-staf dari kemendikbud dengan kemenag juga sudah berkoordinasi untuk mengatur petunjuk teknisnya," tutur Muhadjir.
Namun pihaknya belum bisa menjelaskan soal bentuk kerja sama sekolah dengan madrasah untuk menyelenggarakan pendidikan. Alasannya, waktu ajaran baru masih jauh.
BACA JUGA: Tuan Guru Bajang Belum Putuskan soal Kebijakan Sekolah Lima Hari
Lantas apa arahan Presiden Jokowi? Apakah bisa dipastikan kebijakan sekolah lima hari akan dilanjutkan atau tidak?
"Ya ada lah (arahan). (Kelanjutannya) kita lihat nanti," pungkas dia. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana Minta Kemendikbud Perhatikan Kondisi Anak di Daerah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam