jpnn.com, NEW DELHI - Pemerintah India hingga kini belum bersikap terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia diketahui merupakan pemasok senjata ke India.
BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Aset Vladimir Putin dan 5 Anak Buahnya Dibekukan
Namun, seorang mahasiswa India tewas dalam serangan roket ke Kota Kharkiv.
Terhadap hal tersebut kelompok oposisi di India kini menekan pemerintahnya untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Tiongkok Mendukung NATO dan Uni Eropa Terkait Hal ini
India selama ini baru bersikap mendesak kedua pihak yang bertikai menghentikan perang.
Sikap India itu membuat frustrasi di antara sekutu-sekutu dekatnya, termasuk Amerika Serikat.
BACA JUGA: Roman Abramovich Siap Jadi Agen Penengah Konflik Rusia-Ukraina
Ribuan pelajar India masih terjebak di Ukraina, memicu seruan kepada pemerintah untuk menekan Rusia agar membantu upaya evakuasi.
"Pemerintah India harus menghentikan tindakan keseimbangan secara verbal dan secara tegas meminta agar Rusia menghentikan segera pengeboman kota-kota penting di Ukraina," kata P. Chidambaram, anggota parlemen dari partai oposisi Kongres, di Twitter.
India abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang mengutuk invasi Rusia pekan lalu, meskipun akhir-akhir telah berubah sikap secara halus.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri India, Perdana Menteri Narendra Modi menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara.
Dia mengatakan hal itu saat berbicara lewat panggilan telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
India secara diam-diam juga mengambil sikap kritis terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, kata seorang sumber di kemlu India.
Rusia telah lama mendukung India secara internasional pada sejumlah isu penting.
Di antaranya soal Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India, Pakistan dan Tiongkok.
Rusia juga menjadi pemasok utama peralatan militer India.
New Delhi selama beberapa dekade telah berupaya mengurangi ketergantungan pada senjata buatan Rusia, sambil menjaga hubungan dekatnya, untuk mencegah Rusia lebih mendekat ke rivalnya di Asia, Tiongkok.
"India makin tidak nyaman dengan posisi yang diambil Rusia, tetapi sangat sulit untuk menyuarakannya secara terbuka," kata Harsh Pant, analis pertahanan dan geopolitik di Observer Research Foundation, New Delhi.
Sekitar 60 persen peralatan militer India adalah buatan Rusia dan hubungannya dengan Moskow penting untuk memelihara peralatan dan ketersediaan suku cadang, kata Pant.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang