jpnn.com, BEIJING - Tiongkok kembali menyatakan sikap terkait konflik Rusia-Ukraina.
Negeri Tirai Bambu mendukung inisiatif Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa untuk kembali berdialog tentang keamanan dengan Rusia.
BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Donald Trump Berubah Sikap Soal Vladimir Putin
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyatakan hal tersebut pada percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, Sabtu (26/2).
Keduanya membicarakan situasi yang terjadi di Ukraina.
BACA JUGA: Konflik Rusia-Ukraina, Yunani Meradang 10 Warganya Tewas
Menurut Wang Yi, dukungan Tiongkok tersebut menjadi upaya untuk membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan sehingga bisa tercipta stabilitas dalam jangka panjang di Eropa.
Dia juga mengingatkan NATO untuk mempertimbangkan kembali posisi dan tanggung jawabnya dengan meninggalkan mentalitas perang dingin yang lebih mengutamakan konfrontasi blok, padahal itu sudah lama berlalu.
BACA JUGA: 10 Informasi Terbaru Konflik Rusia-Ukraina
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Ukraina dan mendorong segala upaya untuk menurunkan eskalasi dan solusi politik yang kondusif," kata anggota Dewan Pemerintahan Tiongkok setingkat menteri koordinator tersebut.
Menurut Wang, tuntutan masalah keamanan yang disampaikan Rusia harus ditindaklanjuti, mengingat NATO terus berupaya melakukan ekspansi ke wilayah timur.
"Oleh sebab itu Tiongkok tidak setuju penanganan masalah melalui sanksi dan sanksi unilateral, itu tidak berdasarkan hukum internasional," ujarnya mengomentari sanksi dari berbagai negara terhadap Rusia.
Dia kembali menegaskan negaranya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB selalu memenuhi tanggung jawab dalam memelihara perdamaian dan keamanan global.
Jika Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan, maka dianggapnya akan membantu mengatasi krisis saat ini.
"Tiongkok akan terus memainkan peran konstruktif dalam mencari perdamaian dan mewujudkan perdamaian," ujar diplomat senior di pemerintahan Xi Jinping itu.(Antara/Reuters/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang