Jadi Justice Collaborator, Perantara Suap Djoko Tjandra Dituntut 18 Bulan Bui

Selasa, 15 Desember 2020 – 16:26 WIB
Pengusaha Tommy Sumardi yang menjadi terdakwa perkara suap terkait red notice Djoko S Tjandra. Foto: Antara/Retno Esnir

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) meminta majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan hukuman 1,5 tahun penjara kepada pengusaha Tommy Sumardi.

Menurut JPU, Tommy telah terbukti secara sah menjadi perantara suap kepada petinggi Polri terkait penghapusan red notice Djoko Soegiarto Tjandra.

BACA JUGA: Djoko Tjandra Sebut Nama Eks PM Malaysia di Persidangan Brigjen Prasetijo Utomo

"Agar majelis yang mengadili perkara a quo menghukum Terdakwa Tommy Sumardi dengan pidana penjara selama satu tahun dan enam bulan," ujar JPU saat membacakan surat tuntutan untuk Tommy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (15/12).

Menurut JPU, Tommy terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang melanggar ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

BACA JUGA: Djoko Tjandra Mengaku Terkejut Ketika Dimintai Uang untuk Urus Penghapusan Red Notice di Polri

Tuntutan JPU untuk Tommy itu juga didasari hal-hal yang memberatkan ataupun meringankan. Untuk hal yang memberatkan ialah perbuatan Tommy  tidak mendukung pemberantasan korupsi.

Sementara itu untuk yang meringankan antara lain ialah Tommy mengakui perbuatannya di dalam persidangan. Selain itu, Tommy  juga bukan pelaku utama dan menjadi justice collaborator.

BACA JUGA: Komjen Setyo Ungkap Rencana Penyergapan Djoko Tjandra pada 2015

"Terdakwa sebagai saksi pelaku yang bekerja sama atau justice collaborator telah memberikan keterangan atau bukti-bukti yang signifikan dalam mengungkap tindak pidana dan pelaku lainnya," kata jaksa.

Sebelumnya JPU mendakwa  Tommy Sumardi menjadi perantara suap dari Djoko Tjandra kepada Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Utomo. Suap untuk Napoleon sebesar SGD 200 ribu dan USD 270 ribu, sedangkan sogokan buat Prasetijo ialah USD 150 ribu.

Djoko mengaku menyepakati pemberian Rp 10 miliar kepada Tommy untuk mengurus perkara itu. Motif suap itu agar Napoleon menghapu nama Djoko dari daftar red notice atau orang yang diburu Interpol.(tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler