Jadi Jutawan Setelah Jadi Korban Salah Tangkap DEA

Rabu, 31 Juli 2013 – 13:14 WIB

jpnn.com - SAN DIEGO - Seorang mahasiswa korban salah tangkap Badan Anti Narkoba Amerika atau Drug Enforcement Administration (DEA) bakal jadi jutawan baru. Pasalnya, dia bakal menerima uang USD 4,1 juta atau sekira Rp 41 miliar dari pemerintah AS sebagai ganti rugi atas dugaan penganiayaan.

Ganti rugi sebesar itu harus dibayarkan karena mahasiswa San Diego yang bernama Daniel Chong ini terkurung selama lima hari di dalam ruangan interogasi DEA tanpa makanan dan minuman. Belakangan terungkap para petugas DEA rupanya lupa pasca melakukan interogasi terhadap dirinya.

BACA JUGA: Grzegorz, Pria Polandia yang Menjalani Operasi Transplantasi Wajah

"Itu benar-benar mengerikan, benar-benar buruk," kata Chong seperti dilansir latimes (30/7).

Menurut pengacaranya, Eugene Iredale, mahasiswa berusia 25 tahun ini telah mengalami psikoterapi intensif dan didiagnosis gangguan stres pasca-trauma akibat keteledoran para petugas DEA tersebut.

BACA JUGA: KBRI Ingatkan WNI di Tiongkok Waspadai Penularan Flu Burung

"Apa yang terjadi dengan Chong, seharusnya tidak pernah terjadi kepada setiap manusia di muka bumi," tegasnya.

Chong  sebelumnya kena garuk DEA ketika ikut merayakan ritual nyleneh bersama komunitasnya dalam perayaan tradisional merokok ganja. Mahasiswa teknik di UC San Diego ini pergi ke sebuah rumah dekat kampus untuk ikut merokok ganja dengan temannya dan tidak lama kemudian dirinya tertangkap dalam serangan pemberantasan narkoba yang sudah disusun DEA.

BACA JUGA: Arab Saudi Siapkan Rp 226 Triliun Bangun Kereta Api Supermewah

Petugas dari beberapa lembaga termasuk polisi menggerebek rumah dan menemukan sejumlah besar pil ekstasi dan obat halusinogen, ditambah senjata dan amunisi. Tanpa diketahui Chong, rumah yang dikunjunginya itu telah berada di bawah pengawasan petugas selama berhari-hari.

Chong dan delapan tersangka lantas dibawa ke tahanan untuk diinterogasi. Setelah diperiksa sebentar di fasilitas DEA di San Diego, ia diberitahu akan segera dibebaskan.

Tapi, untuk alasan yang tidak jelas, Chong ditinggalkan selama lima hari tanpa fasilitas makanan, air atau toilet. Dengan cepat mahasiswa inipun kehilangan berat badannya sehingga akhirnya mampu melepaskan tangannya dari borgol.

Chong harus minum air kencing sendiri untuk bertahan hidup karena terlalu lemah berteriak minta tolong. Ketika ia ditemukan oleh karyawan DEA, Chong tertutup kotorannya sendiri dan menderita dehidrasi parah. Ia dilarikan ke rumah sakit, nyaris gagal ginjal dan pernapasan serta perlu menghabiskan lima hari di rumah sakit. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Burung Hinggap Disangka Intel Israel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler