jpnn.com, JAKARTA - Haris Sarwoko salah satu pakar akuntabilitas menyebut penunjukan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo sebagai sebuah terobosan yang bagus dan diperlukan di tubuh Polri.
Pasalnya, Polri kini harus terus berbenah dan memerlukan sosok pimpinan yang punya semangat transformasi.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ferdinand Bela Abu Janda, Petugas Rutan KPK Dipukul, Penjelasan Mabes Polri
Salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menyebut Listyo sebagai salah satu Kapolri termuda telah mengalahkan calon Kapolri lain yang berasal dari angkatan senior dan lebih tua.
"Jendral Sigit sebagai Kapolri terlihat berupaya menunjukan semangat transformasi, dan mendorong Polri untuk melakukan penegakan hukum dan keadilan hukum," ujar Haris dalam keterangannya pada Sabtu (30/1).
BACA JUGA: Habib Aboe Minta Jenderal Listyo Sigit Menjelaskan pada Masyarakat soal PAM Swakarsa
Dia juga mendorong agar Polri bisa menjadi lembaga yang bebas pungutan liar dan cepat merespons permasalahan internal maupun ekternal.
"Janji Jenderal Listyo dinyatakan dalam konsep nilai presisi, yang melanjutkan slogan Polri sebelumnya, Promoter," sambung Haris.
Haris menuturkan, Presisi yang kependekan dari prediktif, responsibility, dan transparansi merupakan slogan baru dari Listyo untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas Polri.
BACA JUGA: Gus Yaqut Yakin Kapolri Jenderal Listyo Jamin Toleransi
"Dengan slogan baru ini Polri harus memiliki nilai lebih untuk menyelesaikan paling tidak mengurangi permasalahan permasalahan Polri saat ini," imbuh dia.
Saat ini, lanjut Haris menerangkan, Polri tidak hanya butuh pimpinan atau personal yang cakap semata, tetapi juga integratif institusional yang berirama dalam memposisikan Polri sebagai institusi keamanan dalam negeri. Dia mengharapkan Jenderal Listyo Sigit bisa mewujudkan itu.
"Harus mampu menjawab harapan dan keinginan publik tanpa harus bertentangan dengan peran dan fungsi Polri sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri," tandas dia. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan