Jadi Mainan Pejabat, Bansos Sebaiknya Dialihkan Bangun Infrastruktur

Rabu, 24 September 2014 – 10:34 WIB
Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya.

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya mengatakan anggaran bantuan sosial (Bansos) lebih baik dialihkan untuk membangun infrastruktur yang prima untuk menunjang produk pangan. Menurutnya, kebijakan itu jauh lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Program bantuan sosial  lebih baik dialihkan dananya untuk membangun infrastruktur. Yang paling parah saat ini irigasi sama jalan produksi," jelas Direktur Utama PT Gendhis Multi Manis, Kamajaya saat dihubungi wartawan, Selasa (23/9).

BACA JUGA: Kawal Janji MenPAN-RB, Ratusan Honorer K2 Bertahan di DPR

Menurutnya, progam bantuan sosial kepada masyarakat selama ini jadi mainan kementerian dan partai politik. "Saya tidak mau nyerang partai tertentu. tapi siapapun kalau  menyalurkannya lewat kementerian atau partai, bansos dipakai untuk kepentingan partai," ungkapnya.

Makanya keberadaan program bansos itu acapkali menjadi bahan keributan di tingkat masyarakat. Pasalnya, yang mendapatkan bantuan adalah konstituen dari yang menyalurkan.

BACA JUGA: Hari Ini Anas Divonis, PPI Minta Hakim Berlaku Adil

"Kalau (dibangun) jalan dan saluran irigasi, apapun warna partainya (masyarakat) mau merah, kuning, putih, hijau, semua pakai. Kita bicara apa adanya. Itu dananya besar sekali, triliunan. Makanya harus hapus program bantuan yang berbentuk uang, bangun infrastuktur," tegasnya.

Selain itu, untuk memaksimalkan anggaran untuk mendorong petani, para pejabat kementerian harus mengurangi kunjungan ke luar negeri. Apalagi ini sejalan dengan kebijakan yang akan diambil Presiden terpilih Joko Widodo, melakukan penghematan.

BACA JUGA: Tim Investigasi Usut Motif Anggota TNI Berada di Mako Brimob Batam

"Menurut saya kunjungan ke luar negeri harus dikurangi. Itu bisa hemat banyak, triliunan juga itu. Lebih baik kunjungan dalam negeri dimaksimalkan, tapi ke sentra-sentra produksi. Minimal ke luar negeri harus untuk (kepentingan) ekspor. Dan ini yang pergi diseleksi yang bahasa Inggris-nya mumpuni," kata pengusaha yang selama ini dikenal dekat dengan petani terbukti dengan pabrik gulanya dimana 100 persen berasal dari kebun plasma petani. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Telusuri Data Perbankan untuk Kasus Wali Kota Palembang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler