jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memenuhi janjinya menjadi mandor proyek penataan kawasan Borobudur.
Ganjar gowes keliling Magelang untuk memantau sejumlah proyek yang kini sedang berlangsung pada Kamis (8/4)
Beberapa proyek dikunjungi Ganjar antara lain pengolahan sampah di Desa Tuksongo, pembangunan community center Desa Kembanglimus, pembangunan gerbang Palbapang dan pengembangan desa akses budaya Mendut-Pawon, di Desa Bojong, Magelang.
Tak hanya memeriksa progres pembangunan, Ganjar juga menanyakan secara langsung masalah yang dihadapi di lapangan.
BACA JUGA: Menparekraf Sandiaga Uno Gaet Lima Investor Bangun Kawasan Borobudur
Seperti saat meninjau pembangunan gerbang Palbapang, Ganjar mendapat laporan adanya kendala tiang listrik di lokasi proyek.
Ganjar juga meminta Asisten Ekonomi dan Pengembangan Peni Rahayu untuk menelepon langsung General Manager PLN. Setelah ditelepon, persoalan itu langsung selesai.
BACA JUGA: Mentan SYL Terpesona Sama Svarga Bumi Borobudur
"Ini konsekuensi setelah saya minta izin ke Pak Menko untuk jadi mandor, saya harus memantau secara langsung. Secepat itu sebenarnya menyelesaikan masalah di lapangan," kata Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga menemukan persoalan pembangunan yang harus mengubah tata ruang. Dalam kesempatan itu, Ganjar langsung bicara dengan Pemkab Magelang dan segera diproses cepat.
"Maksud saya, yang pernik-pernik ini bisa cepat. Nanti yang sifatnya butuh kebijakan lebih besar, tentu kami konsultasi dengan pusat. Jadi hari ini, saya menjalankan tugas mandor itu," ucapnya.
Ganjar mengatakan sejumlah pekerjaan fisik di kawasan Borobudur sudah berjalan. Setidaknya, ada 13 titik pekerjaan fisik yang sedang dikerjakan.
"Saya lihat progresnya bagus, sudah ada yang dibangun, ada di satu lokasi progresnya sampai 6 persen. Saya minta ada laporan mingguan, sehingga bisa kami pantau," tegasnya.
Selain itu, ada pula pengolahan sampah di sejumlah titik di Borobudur yang ditinjaunya. Dia optimistis, pengembangan itu akan membuat kebersihan lingkungan terjaga.
"Kalau semua sampah di Borobudur bisa ditangani dengan baik, tentu ini akan bagus," sambungnya.
Menurut Ganjar, penataan kawasan Borobudur tidak hanya pembangunan fisik semata. Ada event, sport tourism, seni, budaya, balkondes, partisipasi masyarakat, dan lainnya.
"Jadi penataan ini harus menyeluruh," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Satker Permukiman Wilayah 1 Jateng, Kementerian PUPR Dwiatma Singgih mengatakan progres pembangunan seluruh proyek di Borobudur sekitar 7 persen.
Pihaknya terus mengebut dan ditargetkan 13 titik lokasi pembangunan fisik selesai pada akhir tahun ini.
"Kami senang karena Pak Ganjar memantau secara langsung. Nanti tiap minggu akan kami laporkan progresnya, agar kalau ada hambatan bisa dicarikan solusi bersama," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia