Mentan SYL Terpesona Sama Svarga Bumi Borobudur

Sabtu, 06 Maret 2021 – 17:43 WIB
Menteri Pertanian Syharul Yasin Limpo saat mengunjungi sekaligus memanen padi di Svarga Bumi Borobudur. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MAGELANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi sekaligus memanen padi di Svarga Bumi Borobudur, lokasi agrowisata sawah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (6/3).

Kawasan spot foto baru di Kabupaten Magelang bertema hamparan sawah ini menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat setempat khususnya petani.

BACA JUGA: Kementan Terus Mengawal Masa Panen Padi di Semua Wilayah Indonesia

"Ini langkah maju bahwa pertanian itu bukan hanya menghasilkan padi, jagung, kacang-kacang tetapi sebenarnya dengan penataan yang baik banyak akselerasi yang bisa kami intervensi jadikan potensi untuk mendapatkan tambahan lagi bagi masyarakat, contohnya di sini," kata Menteri SYL saat kunjunganya di kawasan Svarga Bumi tersebut.

Mantan Gubernur Selawesi Selatan itu menjelaskan saat ini pertanian menjadi sektor penopang perekonomian nasional sehingga terobosan-terobosan dengan menggabungkan pertanian dengan sektor lain misalnya parawisata menjadi sesuatu luar biasa menarik.

BACA JUGA: Mentan SYL Dorong Percepatan Produksi dengan Teknologi dan Mekanisasi

Walaupun dikembangkan di lahan tidak begitu luas, namun bisa menjadi pilihan masyarakat untuk berwisata dan awal untuk membangun pusat perekonomian yang luas dari sektor pertanian.

"Ini tidak mengganggu komoditi yang kami tanam, bahkan ini akan menjadi energi, merangsang masyarakat untuk terus melakukan upaya yang ada agar pertanian sesempit apa pun sebenarnya bisa dilipatgandakan untuk pendapatan masyarakat setempat," katanya.

BACA JUGA: Kementan Harap Bulog Serap Penuh Panen Padi

Saat meninjau kawasan wisata ini, Mentan SYL meminta kawasan agrowisata Svarga Bumi menjadi contoh untuk daerah lain.

Menurutnya kawasan agrowisata ini menjadi pilihan menarik bagi para anak muda untuk mempelajari dunia pertanian sehingga berawal dari wisata makin banyak kaum milenial atau masyarakat tertarik dengan sektor pertanian, bahkan menjadi kantong perekonomian baru yang menyejahterakan masyarakat.

"Saya tentu saja berharap apa yang ada di kawasan ini, bisa diduplikasi di tempat lain yang lebih banyak dan saya akan minta owner di sini untuk sama-sama merancang beberapa daerah yang lain," katanya.

Syahrul menegaskan, pengembangan agrowisata untuk mengangkat perekonomian sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa di tengah pandemi Covid-19 harus melakukan terobosan memperkuat perekonomian.

Untuk itu, Kementan pun memperkuat kerja sama lintas kementerian sehingga kawasan agrowisata menjadi ikon baru di sektor pertanian dan pariwisata.

"Melihat kawasan ini tentu menjadi kolaborasi menarik antara pertanian dan parawisata. Ke depan ini akan kami bicarakan lagi dengan Kementerian Parawisata. Kami perluas ke daerah lain, terutama sentra pariwisata," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Owner Svarga Bumi Putranto Cahyono mengapresiasi kunjungan Mentan Pertanian karena memiliki komitmen tinggi memajukan pertanian berbasis wisata.

Dia menjelaskan ada tiga nilai dari hadirnya agrowisata Svarga Bumi di Kabupaten Magelang.

Pertama, ketahanan pangan di mana sawah tadah hujan di ubah menjadi sawah produktif yang panennya sebelumnya dua kali menjadi empat kali.

Kedua, pemberdayaan masyarakat yaitu bekerjasama dengan masyarakat petani di bawah Dinas Pertanian.

"Pihak Svarga Bumi juga memberikan fasilitas bibit, pupuk kepada petani di kawasan tersebut dan saat panen semua hasil dari lahan pertanian diserahkan kepada petani juga," katanya.

Ketiga, membangkitkan ekonomi kreatif yakni dulunya masuk ke sawah untuk bertani berkotor-kotor sekarang dilihat masuk ke sawah bisa bermain, beredukasi dan berwisata.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi menambahkan, agrowisata Svarga Bumi merupakan kreativitas petani milenial bekerja sama dengan petani menjadikan lahan persawahan yang ditata apik pada lahan tadah hujan seluas tiga hektare.

Pada lahan tersebut ditanami padi dengan dihiasi pernik-pernik yang serasi dengan alam, sehingga menjadi objek dan daya tarik wisata.

"Ini adalah bentuk perpaduan yang serasi antara sisi agro, sisi pariwisata dan kultur seni budaya setempat. Ini membuat wisatawan menyatu dengan alam, melepas kepenatan sehingga menjadi refresh dan segar," ucapnya.

Suwandi menjelaskan, agrowisata Svarga Bumi ini secara langsung menumbuhkan perekonomian rakyat dan petani sebagai pemilik lahan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi karena hasil panen milik petani sepenuhnya.

Pemerintah berkomitmen mereplikasinya ke daerah-daerah lain terutama destinasi wisata dan daerah pinggiran yang punya potensi.

"Sebab selain penghasilan ekonomi dari wisatanya, juga mengoptimalkan lahan. Lahan yang dulu hanya satu sampai dua kali tanam, menjadi empat kali tanam," katanya. (cr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler