Jadi Pembicara Kunci di Sekolah Toleransi, Kepala BPIP Dorong Mahasiswa Lakukan Ini

Rabu, 22 Februari 2023 – 23:55 WIB
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat menjadi keynote speaker pada acara Sekolah Toleransi bertajuk 'Interfaith Studies: Merawat Kebhinekaan, Menyemai Perdamaian' di Bangli, Bali, Rabu (22/2). Foto: Dokumentasi Humas BPIP

jpnn.com, BANGLI - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi mendorong para mahasiswa agar menerapkan nilai-nilai Pancasila dengan merawat kebhinekaan dan menyemai perdamaian.

Hal itu disampaikan Prof Yudian saat menjadi keynote speaker pada acara Sekolah Toleransi bertajuk 'Interfaith Studies: Merawat Kebhinekaan, Menyemai Perdamaian' di Bangli, Bali, Rabu (22/2).

BACA JUGA: BPIP Bersama Pemprov Babel Perkuat Gotong Royong Internalisasi Nilai-nilai Pancasila

Kegiatan tersebut diselenggarakan Universitas Negeri Hindu Bali bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah.

BACA JUGA: BPIP Gelar Rakor Kick Off Pancasila dalam Tindakan, Bahas Kolaborasi Menekan Stunting

"Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila, supaya lebih kuat, maka caranya adik-adik perkuatlah skill, ilmu teknologi salah satunya, tentu yang sesuai dengan minat bakat adik-adik," pesan Prof Yudian Wahyudi.

Dia berharap sosialisasi Pancasila bagi mahasiswa studi agama ini dapat melahirkan berbagai pemikiran tentang nilai-nilai luhur bangsa yang senantiasa dituangkan menjadi sebuah tulisan maupun aksi.

BACA JUGA: Gelar Rakornas, BPIP Dukung Pembentukan Paskibraka yang Lebih Terstandar dan Transparan

"Banyak anak muda yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi agent of change dan intermediary actor yang mampu menjadi penjembatan antara generasi boomer dan generasi z, antara masyarakat dengan pemerintah, bahkan antara modernitas dan tradisionalitas," ujarnya.

Prof Yudian juga mendorong para mahasiswa agar dapat melahirkan berbagai gagasan-gagasan yang sejuk, damai, dan mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.

Dia menyampaikan harmonisitas antarwarga, suku, budaya, dan agama menjadi pondasi yang dibangun sejak lama bagi akar peradaban Indonesia.

"Jika mengedepankan semangat kebangsaan maka nilai keseimbangan akan menjadi standard yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan kepada generasi selanjutnya, tegasnya.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, kata Prof Yudian, peran warga negara dalam memajukan demokrasi di Indonesia sangat besar.

Berbeda dengan praktik di negara-negara lain, masyarakat Indonesia tidak mengedepankan basis identitas primordial maupun identitas agama dalam membangun kerukunan sosial.

"Karena negara melalui konstitusinya, menjamin setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya," tegasnya.

Karena itu, tegas Prof Yudian, pluralitas agama dan kepercayaan di Indonesia meniscayakan ruang ekspresi keberagamaan yang setara, non-diskriminatif, dan tanpa kekerasan.

Di akhir acara dilakukan deklarasi mahasiswa penggerak literasi Pancasila yang disaksikan langsung oleh Kepala BPIP Prof Yudian dan Rektor Universitas Hindu Negeri Prof I Gusti Ngurah Sugiana.

Berikut enam butir deklarasi mahasiswa penggerak literasi Pancasila:

1. Setia pada nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Siap menjadi angkatan penggerak dalam menumbuhkan, membudayakan dan mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Sedia mendukung segala upaya oleh pemerintah dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dan perdamaian dunia.

4. Mendorong berbagai prakarsa yang bertujuan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, utamanya untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Menolak dan mencegah segala bentuk paham terorisme dan radikalisme serta paham-paham exstrem lainnya, yang menciptakan keresahan sosial, dan merong-rong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Bersama-sama dengan semua elemen masyarakat dan pemerintah berkomitmen memerangi berita hoaks dan isu atau sara demi terwujudnya Indonesia yang aman, toleran dan menjunjung tinggi keberagaman.

Dalam acara tersebut, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Prakoso turut hadir mendampingi Prof Yudian Wahyudi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler