jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa Putra telah berstatus tersangka dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu.
Penetapan tersangka terhadap Irjen Teddy Minahasa setelah penyidik Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara.
BACA JUGA: Teddy Minahasa Resmi jadi Tersangka Kasus Narkoba
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan setelah ditangkap Irjen Teddy Minahasa langsung ditempatkan di tempat khusus (Patsus) Div Propam Polri.
Namun, lanjut Listyo, Irjen Teddy baru akan dipindahkan ke tahanan Polda Metro Jaya atau markas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran apabila berstatus tersangka.
BACA JUGA: Irjen Teddy Minahasa Ditangkap, Pengamat Menduga Ada Perang Bintang di Internal Polri
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan saat ini, Teddy Minahasa masih ditahan di Patsus Provos.
Menurut Dedi, informasi tersebut diperolehnya dari Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono.
BACA JUGA: Perampok Sadis di Pulau Rimau Ditangkap, Lihat Tampang Mereka
"Informasi dari Kadiv Propam masih di Patsus provos," kata Dedi saat dikonfirmasi JPNN.com, Sabtu (15/10).
Kendati demikian, jenderal bintang dua itu meminta agar menanyakan langsung kepada Irjen Syahrdiantono ihwal status penahanan Teddy Minahasa.
"Coba cek-cek ke Kadiv Propam juga," ujar Dedi.
JPNN.com, telah berusaha mengonfirmasi status penahanan Irjen Teddy Minahasa kepada Kadiv Propam Polri.
Namun, hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan respons.
Irjen Teddy Minahasa yang terseret kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu.
Kapolda Sumatera Barat itu diduga terlibat jual beli barang bukti sabu-sabu sebanyak 5 kilogram (Kg).
Buntut perbuatannya itu, Irjen Teddy Minahasa batal diangkat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Kapolri memutuskan untuk memutasi yang bersangkutan ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
Jenderal Listyo pun menunjuk Irjen Toni Harmanto. Irjen Toni sendiri sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama