Jadi Timses SBY, Sengman Disebut Punya Kasus Pajak

Senin, 02 September 2013 – 18:28 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Nama Sengman Tjahja muncul dalam persidangan kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Lalu siapakah Sengman sebenarnya?

Menurut Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, Sengman adalah orang Palembang beretnis Tionghoa. Menurut Boyamin, Sengman sudah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jauh sebelum menjadi presiden.

BACA JUGA: PKS Ingin Partai Islam Bersatu Usung Capres

"Sengman kenal SBY waktu SBY menjadi Pangdam Sriwijaya. Kemudian pada tahun 2004 jadi tim sukses SBY waktu Pemilihan Presiden," kata Boyamin di Jakarta, Senin (2/9).

Ia menuturkan, setelah SBY menjadi presiden, Sengman mendapat ruislaag (tukar guling, red) lahan seluas 4 hektar milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang berlokasi tak jauh dari Jembatan Ampera, Palembang. Selanjutnya, kata Boyamin, Sengman membangun Palembang Square di lahan hasil ruislag itu. Di dalamnya terdapat ruko, mall dan Hotel Aston. "Sekarang lahan itu dibeli Lippo Group dan hotelnya berganti nama Hotel Aryaduta," katanya.

BACA JUGA: Wakapolri: Kita Tambah Ngeri

Boyamin juga menyebut Sengman punya masalah pajak. Berdasarkan investigasi yang dilakukan Boyamin pada tahun 2008-2009, harusnya Sengman membayar Rp 10 miliar terkait kasus pembebasan pajak perolehan hak tanah atas tanah ruislag itu. Tapi karena memiliki koneksi dengan kekuasaan, Sengman tidak perlu membayar pajak. Kala itu kasus pajak Sengman mencuat, Kakanwil Pajak Sumatera Selatan adalah M.Tjiptarjo yang belakangan jadi Dirjen Pajak.

"Pembebasan ini menyalahi aturan, tapi malah Tjiptarjo dipromosikan menjadi direktur. Kemudian dipromosikan lagi menjadi Dirjen Pajak. Orang bermasalah mestinya dapat sanksi tapi dalam perkara ini malah dapat promosi," kata Boyamin.

BACA JUGA: Pengamat Prediksikan PDIP Berani Calonkan Jokowi

Lebih lanjut Boyamin mengaku sudah melaporkan kasus pajak Sengman ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dua tahun lalu. Saat itu Tjiptarjo masih menjabat sebagai Dirjen Pajak. "Tapi belum ada tindaklanjutnya," kata Boyamin.

Sebelumnya, nama Sengman disebut dalam sidang kasus dugaan korupsi di proyek pengurusan sapi impor di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, (29/8). Tepatnya saat Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah.

Saat itu, rekaman sadapan pembicaraan antara Fathanah dan Ridwan diperdengarkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK. Dalam rekaman itu, Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elisabeth Liman diduga telah menyelesaikan persoalan uang Rp 40 miliar kepada Hilmi. Nah, uang itu dititipkan kepada dua orang bernama Sengman dan Hendra.

Usai rekaman diperdengarkan, Ketua Majelis, Nawawi Pomolango mencecar Ridwan soal sosok Sengman dan Hendra. Ridwan mengaku pernah ditanya soal itu pula di hadapan penyidik KPK.

"Saya bilang bahwa Bapak Sengman ini setahu saya utusannya Pak Presiden kalau datang ke PKS," kata Ridwan di hadapan persidangan.

Nawawi pun kemudian menanyakan presiden dimaksud Ridwan. "Presiden kita, Pak SBY," kata Ridwan. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 Usia Tua Didahulukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler