Jadi Viral di Medsos, Nur Abadiah Tak Perlu Bayar Uang Sekolah

Minggu, 28 Mei 2017 – 23:41 WIB
Nur Abadiah dan kakaknya, M Arianto saat bertemu dengan Kepala SMK 2 Yapenda Pekalongan. Foto; Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, PEKALONGAN - Nur Abadiah, siswi di SMK 2 Yapenda Wiradesa, Kabupaten Pekalongan bisa tersenyum lega. Pasalnya, siswi kelas XII itu sudah bisa mengikuti ujian akhir semester (UAS).

Sebelumnya, Abadiah terancam tak bisa mengikuti UAS karena tak bisa mebayar uang sekolah selama setahun sebesar Rp 3,4 juta. Persoalan yang dihadapi Abadiah itu ternyata menjadi viral di media sosial.

BACA JUGA: Amien Rais Soroti Fitnah dan Ujaran Kebencian di Medsos

Sejak kabar itu menyebar di medsos, Senin (22/5), warganet langsung bereaksi. Mereka aktif membagikan kabar itu hingga bantuan untuk Abadiah pun mengalir.

Ada dua orang yang mengaku hamba Allah yang telah membayar lunas tagihan uang sekolah Abadiah sebesar Rp 3,4 juta. Selain itu, ada seorang yang membayar lunas biaya pendidikannya hingga satu tahun ke depan.

BACA JUGA: Kemenkominfo Harus Lebih Galak Perangi Hoaks

Abadiah yang sempat stres dan tidak ingin masuk sekolah lagi karena malu dicemooh teman-temannya, kini sudah mulai tersenyum. Rasa percaya dirinya tumbuh kembali sejak guru dan keluarganya memberikan motivasi untuk kembali ke sekolah.

Pihak sekolah menyakinkan Abadiah bahwa biaya sekolahnya sudah dibayar oleh hamba Allah hingga kelas III mendatang, termasuk biaya ujian dan biaya lainnya.

BACA JUGA: Satu Orang Empat Akun, Bikin Postingan Ditanggapi Sendiri, Provokatif!

Muhamad Ariyanto, kakak kandung Abadiah, mengungkapkan bahwa sehari setelah kabar adiknya tidak boleh mengikuti UAS karena belum membayar uang sekolah dan ramai di medsos, banyak warga yang meneleponnya untuk memberikan bantuan. Bahkan, ada yang datang ke rumah maupun ke SMK 2 Yapenda Wiradesa, di Wiradesa.

“Ada beberapa orang yang datang ke SMK 2 Yapenda Wiradesa. Mereka telah membantu biaya sekolah adik saya,” ujar Arianto.

Ari -panggilan akrabnya- menjelaskan, adiknya sebenarnya tidak diusir oleh pihak sekolah saat pelaksanaan UAS. Sebab, Abadiah hanya dipanggil oleh kepala sekolah agar menyelesaikan pembayaran uang sekolah yang belum dibayar selama satu tahun. “Karena tidak punya uang, maka pulang,” kata Ari.

Sementara Kepala SMK 2 Yapenda Wiradesa Mochtar menegaskan bahwa di sekolahnya tidak ada siswa yang diusir karena tidak membayar uang sekolah. “Namun karena malu, siswa tersebut pulang dengan sendirinya,” kilahnya.(thd/ida/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cemburu, Suami Meradang, Jleb! Pisau Menancap di Ulu Hati Istri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Uang Sekolah   Rspp   UAS   medsos  

Terpopuler