Jadikan AS Sering Mendengar dan Tak Mendikte

Kamis, 30 April 2009 – 10:10 WIB
Foto: AFP
WASHINGTON - Kecuali pidato yang disampaikan Barack Obama pagi ini WIB, tidak ada persiapan istimewa dari Gedung Putih saat sang presiden memasuki hari keseratus pemerintahanMereka menganggap "perayaan" seratus hari pemerintahan sekadar tradisi media.

Mungkin klaim itu betul

BACA JUGA: Sektor Pariwisata Singapura Tak Peduli Krisis Global

Lagi pula, apa yang bisa dinilai dari sebuah pemerintahan empat tahun di seratus hari pertamanya
Tapi, sebagai sebuah kontrol sosial, tradisi tersebut tetap diperlukan

BACA JUGA: Flu Babi Diduga Sampai Malaysia

Setidaknya, tradisi itu memberikan peringatan awal bahwa sudah ada kebijakan yang melenceng dari rel
Bisa juga menyemangati kalau sudah ada sikap pemerintahan di trek yang benar

BACA JUGA: Pakistan Umumkan Kematian Usamah



Jangan lupa pula, peringatan seratus hari pertama bisa menjadi momentum untuk menagih janji-janji sang pemimpinItu tak hanya bisa dilakukan oleh warga Amerika Serikat (AS)Sebab, AS adalah polisi duniaKebijakan Gedung Putih sedikit banyak akan turut menentukan hitam-putihnya negara lain

Lantas, apa saja yang telah dilakukan bekas anak Menteng, Jakarta, tersebut sejak resmi berkuasa Januari lalu? Memang sudah cukup banyakTapi, masih banyak pula tugas dan kewajiban yang belum dia tunaikanSelain itu, potensi munculnya tantangan dan kesulitan lain dalam pemerintahan masih terbuka lebar.

"Anda tahu, presiden harus menghadapi lebih dari satu hal pada suatu kesempatan," ucap Obama seperti dilansir Associated Press kemarin (29/4)

Pria keturunan Kenya yang berusia 47 tahun itu sepenuhnya sadar bahwa janji-janjinya selama kampanye akan ditagihTerutama yang berkaitan dengan sarana kesehatan, perang antiteror, dan perekonomianSebab, tiga topik itulah yang selalu dia angkat dalam pidato-pidato politik selama kampanye pemilihan presiden (pilpres) bergulir akhir tahun lalu

Apalagi, begitu banyak pihak yang sangat berharap kepada Obama setelah AS begitu karut-marut selama dua periode kepemimpinan George WBushWarga AS terutama berekspektasi ada peningkatan kondisi perekonomian menyusul deraan krisisSedangkan warga luar AS merindukan berhentinya agresivitas politik luar negeri si Paman Sam

Tapi, apa boleh buat, Obama bukan supermanBaru tiga bulan menjabat, mantan senator Illinois itu sudah mengingkari beberapa janjiDi antaranya, janji mengubah cara kerja dan birokrasi pemerintah yang ternyata tidak lebih dari lip service karena tidak pernah disinggung lagi serta tidak menaikkan pajak masyarakat miskin yang diingkarinya dengan menaikkan pajak tembakau

Tagihan janji pun datang dari Amnesti Internasional terkait dengan Penjara Guantanamo alias Gitmo"Keputusan menutup Gitmo merupakan awal bagusTapi, sampai sekarang lebih dari 240 orang yang ditahan di sana masih belum bisa merasakan kebebasan," tulis lembaga HAM yang bermarkas di London tersebut seperti dilansir Agence France-Presse kemarin

Tapi, Obama juga dipuji karena benar-benar berusaha menjadikan AS sebagai negara yang lebih sering mendengar, bukan mendikteDalam wawancara televisi pertamanya, dia menegaskan bahwa AS bukan musuh IslamDia menawarkan dialog dengan Iran, memperbaiki hubungan dengan Kuba, dan bertegur sapa hangat dengan Presiden Venezuela Hugo ChavezPadahal, di era George WBush, Iran, Kuba, Venezuela, dan Korea Utara dengan gampang distempel sebagai "poros setan"

Namun, AS masih punya pekerjaan rumah besar terkait konflik Timur Tengah seiring dengan bercokolnya rezim garis keras di pemerintahan IsraelObama harus mewaspadai mengganasnya Taliban di Pakistan dan AfghanistanDari dalam negeri, warga AS belum merasakan dampak berbagai kebijakan ekonomi Obama

Jadi, Obama memang bukan supermanTapi, masih ada harapan bahwa ide perubahan yang dia suarakan di kampanye dulu bisa benar-benar terwujud di kelanjutan roda pemerintahannya(hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berlian Biru Langka Ditaksir Rp 92 M


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler