Sektor Pariwisata Singapura Tak Peduli Krisis Global

Hotel Bintang Lima Turunkan Tarif Separo

Kamis, 30 April 2009 – 09:31 WIB
Foto: Dok. STB for JAWA POS
SETIAP tahun orang Indonesia menjadi pengunjung nomor satu di SingapuraBahkan, banyak di antara mereka yang menjadikan Singapura sebagai rumah kedua (second home)

BACA JUGA: Flu Babi Diduga Sampai Malaysia

Kini Singapura harus melakukan banyak hal agar tetap menjadi jujukan wisata nomor satu


Tamu dari Indonesia yang ke Singapura rata-rata keluarga

BACA JUGA: Pakistan Umumkan Kematian Usamah

Mereka terdiri atas orang tua dan anak-anaknya
Namun, sejak 2007-2008, mulai terlihat anak-anak muda yang berkunjung sendirian ke negeri itu

BACA JUGA: Berlian Biru Langka Ditaksir Rp 92 M

Mereka disebut HMI (highly mobile individuals)''Mereka melihat konser musik atau pesta-pesta tertentu,'' ujar Area Director Eastern Indonesia-International Operations Singapore Tourism Board (STB) Lilian Chee kemarin

Dari segi jumlah, pengunjung dari Indonesia masih mayoritas, yakni 15-20 persen dari jumlah wisatawan asing di negeri ituBanyak ibu-ibu kaya dari Indonesia yang khusus berbelanja produk-produk eksklusif, seperti Louis Vuitton, Gucci, Channel''Tapi, ada juga orang tua yang datang untuk mengunjungi anak-anaknya yang bersekolah di Singapura,'' tegasnya.

Namun, sejak krisis global tahun lalu, jumlah orang Indonesia yang berkunjung ke Singapura terus menurunBerdasar data Singapore Tourism Board (STB), pada 2006 terdapat 1,921 juta orang Indonesia yang berkunjung ke negeri itu dan pada 2007 meningkat menjadi 1,962 jutaNamun, pada 2008, jumlahnya menurun menjadi 1,765 juta''Jadi, ada penurunan sekitar 10 persen,'' terangnya.

Tahun ini Singapura kembali menargetkan bisa meraih 9 juta hingga 9,5 juta pengunjungTidak disebutkan berapa target pengunjung dari Indonesia''Sulit mengatakan target berapa karena itu kombinasi dari berbagai halApalagi, sekarang ini sedang terjadi krisis global,'' katanya.

Namun, sejak adanya gratis fiskal bagi WNI yang memiliki NPWP (nomor pokok wajib pajak) sejak 1 Januari lalu, jumlah wisatawan Indonesia meningkat''Secara umum, untuk penerbangan, ada peningkatan sedikitSementara yang lewat laut justru terjadi sedikit penurunan, yang rata-rata pengunjung dari SumateraIni lebih karena banyak penerbangan yang menawarkan tarif cukup kompetitif jika dibandingkan dengan tarif melalui laut,'' tuturnya.

Dalam mengatasi krisis, STB banyak bekerja sama dengan mitra-mitra industri lain, seperti penerbangan''Kami berusaha memberikan komponen harga tiket yang lebih menarikDemikian juga industri perhotelanSejak Oktober 2008, hotel bintang lima di Singapura sudah menurunkan tarif hingga 50 persenKami menyadari, untuk bertahan dari krisis ini, perlu bersama-sama melakukan sesuatu,'' tambahnya.

Saat ini STB juga bekerja sama dengan China Airlines yang akan membuka penerbangan perdana dari Surabaya ke Singapura, lanjut ke Taipei''Menurut kami, itu bagus sekali karena terbangnya sehari sekaliBerangkat pukul enam pagiJadi, tidak buang-buang waktuHarga mulai USD 99 sudah termasuk menginap dua hari satu malamIni untuk periode booking 27 April hingga 31 Juli dan untuk penerbangan 21 Mei hingga 10 September,'' katanya.

Terkait kerja sama dengan China Airlines itu, kata Lilian, kebanyakan travel agent mengatakan bagus, terutama untuk warga Surabaya yang ingin medical checkup ke Singapura''Penerbangan ini full serviceSurabaya pasar yang penting karena pasar utama itu Jakarta, lalu BatamTapi, Batam itu melalui lautKalau yang lewat udara, Surabaya pasar kedua terbesar,'' terangnya.

Supaya tetap menarik bagi pengunjung, Singapura terus meremajakan tempat-tempat rekreasinya, termasuk juga membangun beberapa proyek baruYang sekarang berjalan adalah pembangunan integrated resort''Kami membangunnya di Marina Bay dan akan selesai akhir tahunSelanjutnya, awal tahun depan kami juga membangun yang di Sentosa Island,'' tambahnya.

Berbagai tempat menarik akan disajikan dalam konsep integrated resort itu.(wir/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Militer Satroni Taliban, Ribuan Warga Kabur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler