Jadikan Condet Cagar Budaya

Senin, 11 November 2013 – 09:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA TIMUR - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menjaga cagar budaya. Kawasan Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), akan difungsikan kembali sebagai daerah khas penanaman kebun salak, durian, dan buah-buahan khas Betawi lain. Karena itu, dilarang mendirikan sebuah bangunan di kawasan tersebut.

Gubernur DKI Jakata Joko Widodo menegaskan hal tersebut setelah menanam pohon di wilayah percontohan konservasi Ciliwung, Condet, Jakarta Timur, Minggu (10/11). Ketika ngobrol santai bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan warga di kawasan Salak Condet, dua tokoh PDIP tersebut mendengarkan aduan masyarakat untuk mengembalikan kawasan Condet sebagai cagar budaya.

BACA JUGA: Bank Sampah Akan Booming di Jakarta

"Saya dukung penuh jika dikembalikan 100 persen ke cagar budaya. Jika butuh surat keterangan gubernur, nanti kami siapkan. Tapi, komunitas Ciliwung harus betul-betul memelihara, menanam, dan merawat kawasan Condet," kata gubernur yang akrab disapa Jokowi itu.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta lurah, camat, dan wali kota untuk tidak mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) di kawasan Condet. Bahkan, Jokowi akan menerbitkan surat keterangan larangan mendirikan bangunan di Condet. "Nanti kami cari solusi untuk hal-hal lain."

BACA JUGA: 112 Pedagang Kena SP

Kawasan Condet akan dikembalikan sebagai cagar budaya dan budi daya buah-buahan. Mulai salak, durian, jamblang, hingga buah yang lain. Untuk mewujudkannya, Yayasan Kebun Raya akan membantu menyuplai bibit tanaman, termasuk dari DKI. Yakni, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.

Sementara itu, Megawati menyatakan bahwa kawasan Condet dulu juga banyak durian. Pada zaman Gubernur Ali Sadikin, kawasan Condet sudah dijadikan cagar budaya. Ditambah lagi lingkungan di sekitar Condet yang khas dengan budaya Betawi.

BACA JUGA: Desak MK Selesaikan Sengketa Pilkada Tangerang

"Tentu, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan bantaran dan Kali Ciliwung yang bersih," ungkapnya.

Mengenai program DKI yang menggalakkan penanaman pohon, Megawati berpesan jangan hanya menanam pohon trembesi. Seharusnya, berbagai jenis pohon juga ditanam. Jika hanya trembesi, lingkungan sekitar bisa rusak.

"Indonesia merupakan daerah tropis sehingga pohon yang ditanam harus multiwarna. Jadi, semua jenis tanaman ada," paparnya. (yuz/ind/c15/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Hujan Datang, Waspadai Banjir dan Macet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler