jpnn.com, JAKARTA - Jadwal pengumuman PPPK guru yang tidak jelas memantik emosi para honorer. Mereka merasa dikerjain pemerintah dengan berbagai alasan yang dinilai tidak masuk.
"Kami sudah muak dengan masalah ini. Apalagi yang ditunggu pemerintah sehingga pengumuman hasil seleksi PPPK guru molornya kebangetan," kata Nuriah S.Pd., pengurus pusat forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) kepada JPNN.com, Kamis (9/2).
BACA JUGA: BKN pun Tak Tahu Kapan Pengumuman PPPK Guru, Haruskah Bertanya kepada Rumput yang Bergoyang?
Guru honorer di Kabupaten Bogor ini menegaskan fakta yang diungkap Badan Kepegawaian Negara (BKN) bahwa data peserta serta hasil seleksi dari prioritas satu (P1) hingga prioritas empat (P4) belum dimasukkan Kemendikbudristek membuat mereka syok.
Mengapa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) malah beralasan masih ada formasi kosong, sehingga harus ada optimalisasi dan butuh waktu panjang.
BACA JUGA: DAU 2023 Mengalokasikan Rp25,74 Triliun untuk Gaji PPPK
Bu Nuri, sapaan akrab guru cantik ini menambahkan, sejak awal ada klarifikasi Kemendikbudristek soal alasan penundaan pengumuman PPPK ini, memang ada kejanggalan. Aneh, kalau dibilang ada formasi kosong, sedangkan P3 jumlahnya sangat banyak.
"Saya malah mengira kelebihan yang lulus kok, bukannya malah ada formasi kosong," ucapnya.
Namun, saat itu guru lulus PG sebagai P1 masih berbaik sangka dan penuh harap optimalisasi itu diperuntukkan bagi 65.954 orang (P1, red) yang belum dapat penempatan.
Yang jadi pertanyaan, kata Nuri, bagaimana bisa ada optimalisasi, padahal hasil seleksi dan data pesertanya belum diserahkan kepada BKN untuk diolah.
Nuri menyampaikan mereka memang tidak mengerti teknisnya, tetapi sebagai orang awam, alasan ada optimalisasi dan fakta datanya belum masuk ke BKN sangat tidak berkesesuaian.
"Astaghfirullah, apakah guru honorer akan terus dizalimi dengan alasan aneh-aneh demi pembenaran? Kami sudah setahun lebih menunggu lho," seru Nuri dengan suara bergetar menahan tangisnya.
Dia menyampaikan setiap mereka membuka matanya yang dilihat adalah portal SSCASN BKN dan guru PPPK Kemendikbudristek. Sayangnya, status di dua portal tersebut masih tetap sama seperti posisi 2 Februari. Tanggal yang bikin ratusan ribu guru honorer menangis karena penundaan pengumuman PPPK guru.
Untuk meminta kejelasan pengumuman PPPK guru ini, Nuri menegaskan mereka akan kembali melakukan aksi ke pusat akhir bulan ini. Sasarannya adalah Kemendikbudristek untuk meminta penjelasan detail kapan pengumuman dilakukan.
"Jangan permainkan nasib guru honorer khususnya P1 lagi. Mas Menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim) tolong buktikan janjimu untuk selalu berada di belakang guru honorer," pungkas Nuriah. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad