jpnn.com - SANGATTA – Banyaknya kritik terhadap metode penyembelihan ayam membuat Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Timur tidak tinggal diam. Mereka berjanji akan melakukan sidak di semua tempat pemotongan ayam.
Sebelumnya, masyarakat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga DPRD Kutim melayangkan protes karena pemotongan yang dilakukan penjagal dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.
BACA JUGA: Lagi dan Lagi, Stok Gas Elpiji 3 Kg Kosong
”Kita akan berkoordinasi lagi dengan MUI dan dengan instansi terkait untuk membahas masalah ini,”kata PLT Kadistanak Mardjoni.
Rencananya, usai mendapatkan pelatihan pemotongan hewan, pihaknya akan menempatkan satu wadah bagi penjagal ayam potong.
BACA JUGA: Jumlah Pembesuk Tahanan Selama Lebaran Stagnan
Seperti halnya di rumah pemotongan hewan (TPH) yang saat ini dimanfaatkan untuk sapi dan kambing. ”Kemungkinan jagal-jagal kita fokuskan di tempat potong hewan. Seperti di RPH,” katanya.
Dirinya berharap, semua penjagal dapat mengikuti aturan yang ada. Yakni memotong ayam tidak sembarangan namun disesuaikan dengan syariat Islam. Sehingga kehalalannya dapat dipertanggung jawabkan.
BACA JUGA: Woles Banget! Usai Bunuh Teman, Lalu Melapor ke Ayah
“Kita juga minta masyarakat untuk dapat berhati-hati. Jika merasa ragu, maka dihindari. Jika memungkinkan, baik kiranya membeli yang masih hidup dan memotongnya sendiri,” katanya. (dy/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Penyebab Banyak PNS yang Bolos Usai Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi