jpnn.com, JAKARTA - HATI merupakan organ terbesar tubuh kita. Hati merupakan salah satu organ terpenting kita.
Menjaga kesehatan hati tentu saja sangat penting. Hal ini karena jika hati atau liver Anda bermasalah, maka kamu bisa terserang beberapa penyakit kronis, seperti kanker hati.
BACA JUGA: 7 Makanan Super yang Ampuh Menjaga Kesehatan Hati dan Paru-paru
Organ hati mendetoksifikasi dan membantu dalam sintesis protein, metabolisme, dan produksi bahan kimia yang diperlukan untuk proses pencernaan.
Ini juga menyimpan glikogen dan berperan dalam produksi empedu, sekresi hormon, dan dekomposisi sel darah merah.
BACA JUGA: Ingin Mudah Tidur Nyenyak, Jangan Ragu Konsumsi 3 Makanan Sehat Ini
Oleh karena itu, setiap gangguan hati bisa menghambat semua fungsi metabolisme ini.
Salah satu cara mudah dan murah untuk menjaga kesehatan hati ialah dengan mengonsumsi beberapa makanan sehat.
BACA JUGA: 5 Tanaman Herbal Ini Bantu Anda Menjaga Kesehatan Hati
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Stylecraze.com.
1. Bawang Putih
Detoksifikasi penting untuk menjaga kesehatan hati Anda. Bawang putih merupakan makanan kaya akan allicin, antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.
Ini juga menunjukkan efek hepatoprotektif (perlindungan hati), yang merangsang hati untuk mengaktifkan enzim yang bisa mengeluarkan zat berbahaya.
2. Jeruk bali
Grapefruit atau jeruk bali adalah sumber yang kaya antioksidan dan telah ditemukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Ilmuwan Jepang melakukan percobaan di mana mereka memberi makan tikus laboratorium dengan jus jeruk bali, jus oroblanco, dan campuran gula.
Setelah satu minggu, tikus disuntik dengan prokarsinogen. Tikus yang diberi makan jus grapefruit ditemukan memiliki ekspresi enzim hati yang lebih cepat dan lebih aktif yang membantu dalam detoksifikasi.
3. Bit
Bit mengandung antioksidan yang disebut betalains yang menunjukkan antioksidan kuat dan efek antiinflamasi untuk mengurangi stres oksidatif.
Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pemberian jus bit dalam jangka panjang bisa membantu mengurangi kerusakan DNA dan cedera hati yang disebabkan oleh stres oksidatif.
4. Brokoli
Brokoli adalah sumber isothiocyanate yang sangat baik, senyawa yang mengandung sulfur, yang paling terkenal adalah sulforaphane.
Isothiocyanates mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam membuang karsinogen dan meningkatkan metabolisme.
Mereka juga memiliki sifat antiinflamasi. Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Illinois menegaskan bahwa mengonsumsi brokoli bisa membantu mengurangi risiko pengembangan perlemakan hati nonalkohol.
5. Ginseng
Ginseng adalah ramuan obat yang ditemukan di akar tanaman Panax ginseng (jangan dikelirukan dengan ginseng Amerika atau Siberia).
Ini mengandung senyawa yang dikenal sebagai ginsenosides yang dianggap bertanggung jawab atas sifat obatnya.
Ada sekitar 40 ginsenosides hadir dalam ginseng. Telah ditemukan untuk melindungi terhadap cedera hati, toksisitas hati, sirosis, dan hati berlemak.
6. Wortel
Wortel bisa mengurangi risiko timbulnya lemak hati nonalkohol dan toksisitas hati.
Ilmuwan dari National Institute of Nutrition, Jamia Osmania, Hyderabad, India, melakukan penelitian dengan memberi tikus suplemen jus wortel selama delapan minggu.
Mereka menemukan bahwa jus wortel secara signifikan mengurangi kadar DHA, trigliserida, dan MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acids) di hati.
7. Sayuran Hijau
Sayuran berdaun hijau bisa melindungi hati Anda dari kerusakan oksidatif dan penyakit lainnya.
Sayuran, seperti sawi, bayam, selada, lobak, sawi, ubi jalar, bayam roket, mengandung vitamin A, C, dan K, kalsium, dan antioksidan dalam jumlah yang baik dan memiliki sifat antiinflamasi.
Mengonsumsi sayuran berdaun hijau bisa membantu melindungi hati dari pengembangan hati berlemak dalam studi tikus.
8. Alpukat
Alpukat memiliki banyak manfaat kesehatan, dan melindungi hati ialah salah satunya.
Alpukat kaya akan lemak sehat yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
Karena perlemakan hati nonalkohol disebabkan karena pilihan gaya hidup yang buruk, sifat antiinflamasi dan antioksidan alpukat bisa membantu mengurangi risiko.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa