jpnn.com, JAKARTA - SELURUH organ tubuh memainkan peran yang penting, tidak terkecuali hati atau liver.
Hati mengatur kadar gula darah dan mencegah mengidam gula, serta kelelahan.
BACA JUGA: 7 Makanan untuk Kulit Awet Muda
Hati memainkan peran penting dalam memproduksi protein, kolesterol, dan empedu selain menyimpan vitamin, mineral, dan karbohidrat.
Hati yang tidak sehat bisa menyebabkan penyakit inflamasi, seperti radang sendi, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit autoimun.
BACA JUGA: 5 Makanan Lezat yang Bantu Meningkatkan Suasana Hati Anda
Hati yang beracun juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan sakit kepala, perubahan suasana hati, dan bahkan depresi.
Berikut makanan yang meningkatkan kesehatan hati, seperti dikutip laman Curejoy.com.
BACA JUGA: Waspada, 5 Makanan Bergizi Ini Meningkatkan Risiko Anda Terserang Asam Urat
1. Sayuran Silang
Sayuran silang seperti brokoli, kubis Brussel, dan sawi kaya akan serat dan senyawa tanaman bermanfaat.
Ekstrak kubis Brussel dan kecambah brokoli meningkatkan kadar enzim detoksifikasi dan melindungi hati dari kerusakan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada pria dengan perlemakan hati menemukan bahwa ekstrak kecambah brokoli meningkatkan tingkat enzim hati dan menurunkan stres oksidatif.
Ekstrak kecambah brokoli juga diamati mencegah gagal hati pada tikus.
2. Jus Bit
Jus bit merupakan makanan sumber nitrat dan antioksidan, yang bisa meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan.
Studi pada tikus menunjukkan bahwa jus bit mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan di hati, selain meningkatkan enzim detoksifikasi alami.
Bahkan mengonsumsi buah bit mentah bisa memberikan manfaat kesehatan serupa pada hati.
3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun dianggap sebagai lemak sehat karena efek positifnya pada hati.
Satu studi yang dilakukan pada orang dengan NAFLD menemukan bahwa satu sendok teh minyak zaitun per hari meningkatkan enzim hati dan kadar lemak.
Hal ini juga meningkatkan kadar protein yang berhubungan dengan efek metabolik positif, mengurangi akumulasi lemak, meningkatkan aliran darah di hati, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
4. Pir Berduri
Pir berduri telah digunakan dalam pengobatan tradisional dan membantu kesehatan hati
Pir berduri telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional sebagai pengobatan bisul, luka, kelelahan dan penyakit hati.
Studi menunjukkan bahwa ekstrak pir berduri bisa mengurangi gejala mabuk.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa jus pir bisa mengurangi jumlah kerusakan oksidatif dan cedera pada hati setelah konsumsi alkohol dan membantu menstabilkan tingkat antioksidan dan peradangan.
5. Kacang
Kacang merupakan sumber yang kaya lemak, vitamin E, dan banyak nutrisi yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan bagi jantung dan hati.
Sebuah penelitian pada orang dengan penyakit hati berlemak non-alkohol menemukan bahwa makan kacang-kacangan meningkatkan kadar enzim hati.
Studi lain pada orang dewasa Korea mencatat bahwa orang yang makan kacang-kacangan dan biji-bijian dalam jumlah besar memiliki risiko lebih rendah terkena NAFLD.
Di sisi lain, rendahnya asupan kacang-kacangan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit.
6. Jeruk Bali
Grapefruit atau jeruk bali mengandung antioksidan yang mencegah peradangan dan melindungi hati.
Grapefruit mengandung antioksidan yang secara alami melindungi hati dengan mengurangi peradangan dan melindungi sel.
Penelitian pada hewan menemukan bahwa antioksidan dalam jeruk bali membantu melindungi hati dari kerusakan.
Antioksidan mengurangi perkembangan fibrosis hati, suatu kondisi berbahaya di mana jaringan ikat berlebihan menumpuk di hati.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus percobaan menunjukkan bahwa naringin, antioksidan yang ada dalam jeruk bali, telah terbukti meningkatkan kemampuan memetabolisme alkohol dan melawan beberapa efek negatif alkohol.
7. Ikan Berlemak
Ikan berlemak adalah sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik, yang membantu mengurangi peradangan dan bermanfaat bagi hati.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka membantu mencegah penumpukan lemak, menormalkan kadar enzim, meningkatkan resistensi insulin, dan melawan peradangan.
Meskipun omega-3 sangat penting, penting untuk memastikan keseimbangan antara rasio lemak omega-3 dan lemak omega-6, yang umumnya ditemukan di banyak minyak nabati.
Karena rasio omega-6 dan omega-3 yang tinggi bisa menyebabkan perkembangan penyakit hati, penting untuk meminimalkan asupan omega-6.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany