jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk jelang akhir tahun berupaya meningkatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequate Ratio (CAR) untuk menjaga laju kredit.
Salah satunya dengan melakukan sekuritisasi aset KPR dengan menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk merilis Efek Beragun Aset- Surat Partisipasi atau EBA-SP SMF-BTN 05 senilai Rp2 triliun.
BACA JUGA: BTN Fokus Garap Low Cost Funding
“Tahun depan, kami tetap berkomitmen mendukung Program Sejuta Rumah yang diinisiasi pemerintah, sehingga rasio kecukupan modal kami harus aman, dengan EBA-SP SMF-BTN 05, kami dapat meningkatkan CAR kami sekitar 0,08 persen setelah dilakukannya transaksi sekuritisasi,“ kata Direktur Finance, Planning & Treasury Bank BTN, Nixon L.P. Napitupulu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/12).
Dengan CAR yang membaik, maka BTN bisa lebih leluasa melakukan ekspansi kredit perumahan rakyat yang selama ini menjadi bisnis utamanya.
BACA JUGA: BTN Pacu Penyaluran Subsidi BP2BT
Tak hanya itu, dengan prinsip true sale, di mana Bank BTN menjual putus portofolio KPR dengan kualitas baik, pendanaan yang diraup lewat aksi korporasi ini tidak perlu dikembalikan.
Dengan menjadi kreditur asal, dan penyedia jasa/servicer dalam EBA-SP SMF-BTN 05, Bank BTN juga berpotensi meraup pendapatan non bunga atau fee based income sebesar kurang lebih Rp 23 miliar pertahun.
BACA JUGA: BTN Lampaui Target Dalam Penyelenggaraan IPEX Sebesar Rp4,5 Triliun
Dalam EBA-SP SMF-BTN 05, Bank BTN berperan sebagai kreditur asal dan penyedia jasa/servicer, sedangkan SMF berperan sebagai penerbit, arranger dan pendukung kredit, sementara BRI sebagai wali amanat dan Bank Kustodian.
Dengan EBA-SP SMF-BTN 05, Bank BTN genap melakukan 12 kali sekuritisasi aset. Dalam 2 EBA-SP terakhir yang diterbitkan selalu mendapat sambutan baik dari investor termasuk EBA-SP SMF-BTN 05 yang telah seluruhnya terserap sebanyak Rp 2 triliun.
Dengan terserapnya EBA-SP SMF-BTN 05, Bank BTN menjadi Bank pertama yang telah 12 kali melakukan transaksi sekuritisasi aset sejak 2009, mencatatkan total nilai EBA sebesar Rp 11,65 triliun.
“Dari seluruh transaksi sekuritisasi BTN baik KIK EBA maupun EBA SP, sebanyak 7 transaksi EBA telah dilunasi seluruh outstanding EBA kelas A-nya dengan nilai total sekitar Rp 3,8 triliun sehingga makin mengukuhkan rating id.AAA atau triple A yang disematkan Pefindo,” kata Nixon.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy