Jaga Pluralisme, Caketum IA ITB Serukan GAR ITB Menahan Diri

Senin, 15 Februari 2021 – 20:37 WIB
Mantan Sekjen IA ITB periode 2016-2020 Gembong Primadjaja. Foto: dokumen pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Alumni yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikal Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) diminta menahan diri dan menjaga pluralisme di Indonesia.

Hal ini disampaikan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) IA ITB periode 2016-2020 Gembong Primadjaja saat jumpa pers secara virtual pada Senin (15/2).

BACA JUGA: Permintaan Serius Saleh kepada GAR ITB terkait Din Syamsuddin

Gembong menegaskan bahwa isu politik tidak ada dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IA ITB. IA ITB seyogyanya menurut Gembong bergerak dengan yang ada kaitannya dengan pendidikan di kampus, yaitu teknologi, sains dan seni.

“Pluralisme sudah menjadi keniscayaan. Tidak perlu lagi diperdebatkan atau dipertentangkan. Dengan adanya pluralisme, rasanya tidak mungkin radikal akan hidup nyaman,” ujar Gembong.

BACA JUGA: Din Syamsuddin Diusik GAR ITB, Pemuda Muhammadiyah Sudah Ancang-ancang

Kandidat Calon Ketua Umum IA ITB periode 2021 - 2025 ini mengungkapkan GAR ITB menjadi sebuah isu besar saat ini karena kurangnya komunikasi dan interaksi satu sama lainnya. Dia menekankan harus ada orang sosok yang bisa menyediakan waktu yang cukup menjalin komunikasi sehingga mampu meminimalisir perbedaan persepsi antara kelompok di dalam IA ITB.

“Saat ini perbedaan persepsi menjadi PR agar bisa saya jembatani,” kata Caketum ITB nomor urut 3 ini.

BACA JUGA: Pernyataan Ketua KASN soal Din Syamsuddin Dilaporkan GAR ITB, Oh Ternyata

“Saya berharap teman-teman yang sedang memperjuangkan sesuatu toleransi atau kebhinekaan tadi bisa menahan diri agar lebih kondusif buat kita semua,” sambung Gembong seraya menegaskan dirinya tak termasuk sebagai anggota GAR ITB.

Alih-alih memperdebatkan radikal, Gembong justru mengajak para alumnus yang tergabung dalam IA ITB untuk bersama-sama membangun bangsa dan membesarkan rangking ITB di Asia hingga dunia. Keberadaan IA ITB menurutnya harus mampu menjadi wadah kanalisasi dan oltimalisasi alumni dalam berkarya membangun Indonesia menjadi lebih hebat.

Beberapa platform misalnya disampaikan Gembong siap dia jalankan jika terpilih sebagai Ketua Umum IA ITB Periode 2021-2025. Salah satunya adalah mengembangkan ‘Indonesianisme Summit’ yang saat ini menjadi panggung bagi alumni menunjukkan karya orisinalnya dan mempromosikan ke stake holder terkait seperti indistriawan dan lainnya. Indonesianisme dipastikan Gembong akan lebih memperluas program dan keterlibatan para alumnus melalui teknologi.

“Program (Indonesianisme Summit) ini sudah berjalan lima tahun. Ke depan kegiatan IA, memang juga harus memanfaatkan tekbologi digital agar bisa memperluas cakupan kegiatan dan alumni lebih luas 130 ribu alumnus lebih, saat ini belum bisa kita lakukan kegiatan apapun yang cukup besar. Evaluasi kedepan kita ingin memanfaatkan teknologi untuk interaksi komunikasi satu sama lain,” papar alumni Teknik Mesin ITB angkatan 1986 yang pernah menjabat sebagai Direktur PT Pelindo Energi Logistik, Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, serta Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB ini.

Sebelumnya selama menjabat Sekjen IA ITB, Gembong tercatat telah menyelenggarakan Indonesianisme Summit sejak tahun 2017, 2018, dan 2019. Acara tersebut bahkan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla sejumlah kabinet. Indonesianisme Summit berhasil mewujudkan kerja sama antara perusahaan start up milik alumni dan menampilkan produk teknologi kreasi Anak Bangsa.

Selain Indosianisme Summit, Hal lain yang juga menjadi fokus Gembong yaitu pengefektifan kas dana alumni. Kas akan diputar pada bisnis-bisnis alumni yang membutuhkan, dikelola tanpa bunga berdasarkan kerjasama dengan sharing hasil.

“Universitas-universitas di dunia, diskursus antara para alumninya adalah bagaimana membangun kekuatan ekonomi dari kekuatan teknologi atau produk atau science. Tantangannya, membangun tekonogi, membangun entrepeurship di antara kalangan alumninya,” tandas Gembong. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler