jpnn.com - JAKARTA - Belakangan ini banyak pihak yang mempertanyakan eksistensi, peran dan fungsi relawan Jokowi-JK pasca Pilpres. Lebih-lebih ada kelompok relawan sendiri yang ingin terus terlibat mengawal pemerintahan Jokowi, bahkan ada yang ingin ikut serta masuk dalam kabinet. Situasi tersebut akhirnya menimbulkan polemik di kalangan pengurus parpol pengusung Jokowi-JK.
Terkait hal ini, Wasekjen DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, menilai bahwa eksistensi kekuatan relawan Jokowi-JK paska pilpres tidak perlu dipertentangkan. Apalagi sebenarnya dapat disinergikan dengan kekuatan parpol pengusung Jokowi-JK.
BACA JUGA: Jokowi Terang-terangan Minta Dukungan Relawan
Sebab secara sosial-politik, kedua kelompok tersebut punya peran dan fungsi yang berbeda. Posisi parpol sebagai political force dan posisi kekuatan relawan sebagai moral force sesuai dengan konsep voluntarisme.
"Kedua kekuatan tersebut dapat digunakan Jokowi-JK untuk mendukung kebijakan-kebijakan pemerintahan yang akan dijalankannya," kata Basarah kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN) Sabtu (23/8).
BACA JUGA: Diundang ke Acara Relawan Jokowi, Ahok Pilih Hadiri Kawinan Staf
Sebagai suatu energi politik, lanjut Basarah, kekuatan relawan memang tetap diperlukan oleh Jokowi-JK. Namun sesuai dengan fungsinya, kekuatan relawan tersebut berbeda fungsi dan peran dgn parpol.
Relawan tentu tidak mempunyai tujuan ikut merebut kekuasaan-kekuasaan politik yang ada di bawah kendali kekuasaan Presiden Jokowi karena memang dukungan yang diberikan oleh relawan tersebut didasarkan pada sikap sukarela atau ikhlas alias tanpa pamrih politik.
BACA JUGA: Jokowi Siap Gunakan Mobil Antipeluru
"Itulah sebabnya mengapa mereka disebut sebagai relawan atau volunteer. Oleh karenanya mereka juga tidak mungkin memberikan dukungan secara politik kepada Jokowi dalam lembaga parlemen karena mereka tidak punya perwakilan fraksi di parlemen sebagaimana yang dimiliki oleh partai politik," jelas Basarah.
Dengan demikian, masih kata Basarah, sinergi antara kekuatan relawan dan kekuatan parpol akan terus dijaga dan dipelihara oleh Jokowi secara proporsional sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing tanpa harus saling memasuki wilayah yuridikasi politik masing-masing.
Hal tersebut juga sesuai dengan Pidato Kemenangan Jokowi tanggal 22 Juli 2014 di Pelabuhan Sunda Kelapa bahwa setelah pilpres usai, semua kembali bekerja, mahasiswa kembali kuliah, petani pergi ke sawah.
"Artinya, Jokowi juga menginginkan agar para relawan kembali ke khittah-nya sebagai voluntarisme atau kesukarelaan," demikian Basarah. (ysa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Jamin Paspampres Sudah Paham Karakternya
Redaktur : Tim Redaksi