"Misi telah dituntaskan (mission accomplished)," kata Breivik
BACA JUGA: Obama Teken Kenaikan Pagu Utang
Kalimat tersebut termasuk di antara pernyataan pria 32 tahun itu dalam teleponnya kepada polisi, seperti dikutip VG kemarin (3/8).Tabloid tersebut juga mengutip beberapa pernyataan lain yang dilontarkan Breivik
BACA JUGA: Mulai Disidang, Mubarak Tolak Dakwaan
KomandanBACA JUGA: Eropa Tekan Syria, Italia Tarik Dubes
Misi telah tuntas di jalankan dan saya akan menyerah kepada pasukan Delta," ucap Breivik saat menghubungi nomor darurat polisi 112 pada 22 Juli lalu.Breivik dilaporkan melakukan penembakan secara membabi buta di Pulau Utoeya selama hampir 80 menitSedangkan telepon yang dilakukannya kepada polisi hanya selama tiga detikMenurut VG, saat itu polisi langsung menghubungi kembali pelaku, namun gagal.
"Kami menerima telepon dari Breivik satu kaliNamun, kami belum bisa memastikan bahwa dialah (Breivik) yang menelepon saat itu," ujar jubir Kepolisian Oslo Henning Holtaas kepada Agence France-Presse"Kami juga tidak bisa memastikan apa yang dikatakannya," tambahnyaDia menolak berkomentar tentang berita VG yang menyebutkan bahwa polisi telah menemukan lokasi Breivik menelepon saat di Pulau Utoeya.
Pada 22 Juli lalu, sekitar sejam setelah penembakan, berbagai pesan putus asa mengalir ke polisiPesan-pesan itu datang dari orang-orang yang terjebak di Pulau Utoeya bersama sang pelaku penembakan sebelum ditangkap oleh pasukan khusus, DeltaPasukan khusus tersebut dikirim langsung dari Oslo yang berjarak sekitar 40 kilometer.
Selasa lalu (2/7) Menteri Kehakiman Norwegia Knut Storberget bertemu dengan para kepala polisi yang menuai kritik tajam karena butuh waktu lebih dari satu jam untuk mencapai Pulau Utoeya, tak lama setelah bom meledak di Oslo yang menewaskan delapan orangPasukan khusus dikerahkan saat kekacauan sudah terjadi di OsloBreivik telah meledakkan bom di kantor perdana menteri (PM) satu setengah jam sebelumnya.
Pengeboman dan pembantaian itu merupakan serangan terburuk di Norwegia sejak Perang Dunia (PD) IIBreivik menyebut aksinya tersebut sebagai bagian dari Perang Salib melawan multikultularisme dan "invasi muslim" di Eropa.
Sejumlah analis meragukan klaim Breivik bahwa dia adalah bagian dari jaringan "perang suci" anti-Islam yang lebih luasMenurut mereka, pengakuan Breivik hanyalah bualan seorang psikopat untuk membingungkan penyelidik(AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi Dua Tewas, Xinjiang Masih Tegang
Redaktur : Tim Redaksi