Lagi Dua Tewas, Xinjiang Masih Tegang

Rabu, 03 Agustus 2011 – 18:16 WIB
BEIJING - Dua pekan setelah pecah kerusuhan etnis yang merenggut belasan korban jiwa, ketegangan masih menyelimuti Kota Kashgar di Wilayah Otonomi Xinjiang, TiongkokBahkan, Senin malam (1/8) waktu setempat aparat keamanan Tiongkok menembak mati dua pria yang diduga kuat memprovokasi kerusuhan dua pekan lalu.

Genangan darah dan kekacauan masih terlihat jelas di sebuah rumah makan

BACA JUGA: Pemulangan Umar Patek Belum Jelas

Di restoran itulah, polisi Tiongkok dan dua pria yang tewas itu sempat terlibat kejar-kejaran
Pengunjung rumah makan yang panik langsung lari dan meninggalkan hidangan di meja mereka

BACA JUGA: PBB Diserukan Gelar Sidang Darurat

Hingga kemarin (2/8) meja dan kursi di restoran itu masih berantakan.

"Dua pria yang tewas itu merupakan bagian dari etnis minoritas Uighur di barat laut Xinjiang," terang jubir pemerintah setempat
Dengan terbunuhnya dua pria itu, korban tewas kerusuhan di XInjiang menjadi 21 orang

BACA JUGA: Obama Ultah, Deal Plafon Utang Jadi Kado Terindah

Dalam bentrok yang terjadi pada dua akhir pekan berturut-turut itu, sedikitnya 13 warga sipil tewas.

Selain dua pria tadi, aparat juga berhasil melumpuhkan enam pelaku lainPolisi Tiongkok yakin, delapan pencetus bentrok yang telah tewas itu adalah bagian dari kelompok teroris"Beberapa di antaranya pernah menjalani latihan teror di kamp-kamp Pakistan," kata seorang pejabat polisi Tiongkok yang merahasiakan namanya.

Hingga kemarin aparat terus memburu dalang kerusuhan di KashgarKarena itu, polisi dan militer Tiongkok masih mendominasi kota yang terletak di Jalur Sutera tersebutKemarin masjid utama kota itu juga dijaga ketatPasalnya, aktivitas di rumah ibadah itu meningkat selama Ramadan.

"Kami bertekad akan memberikan hukuman setimpal kepada para teroris ini dan jaringannyaKami juga tak akan berhenti memburu para militan," ujar pemerintah Xinjiang dalam pernyataan tertulis.

Meski Beijing menuding campur tangan militan Pakistan dalam kerusuhan yang bermula dari Kota Hotan itu, para pakar meragukan tuduhan ituMenurut mereka, kerusuhan etnis bukan baru kali pertama muncul di XinjiangHal itu bersumber pada ketidakbecusan pemerintahPaling tidak, itu yang dirasakan warga di kawasan berpenduduk sekitar 9 juta jiwa tersebutKesenjangan sosial antara etnis Uighur (warga asli Xinjiang) dan etnis Han (pendatang) terlalu jauh sehingga menjadi sumber masalah.

"Lihat saja sekarangDi antara etnis Han dan Uighur yang ada di sini, yang mana yang kaya dan mana yang miskin?" protes seorang warga etnis UighurMenurut dia, meski pemuda Uighur mampu menamatkan pendidikannya di universitas, mereka tetap sulit dapat pekerjaanSebab, etnis Han yang menguasai bisnisJika bisa bekerja pun, gaji warga etnis Uighur lebih sedikit(AP/AFP/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tank Syria Terus Hajar Hama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler