jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat merespons rencana sejumlah orang yang mengatasnamakan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) mendeklarasikan dukungan bagi Presiden Joko Widodo agar menjabat tiga periode.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan di tengah rakyat yang sedang susah, tetapi masih ada segelintir elite politik yang sibuk memikirkan cara melanggengkan kekuasaan.
BACA JUGA: APDESI Bakal Deklarasi Jokowi Tiga Periode, PKS: Bisa, tetapi Jadi Kepala Desa
Dia menjelaskan sebelumnya usulan tiga periode dari level elite, mulai dari menteri sampai ke jajaran ketua umum parpol pendukung pemerintah dan telah ditolak mentah-mentah oleh rakyat.
"Kini, upaya permufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan ini kembali diorkestrasi oleh oligarki elite untuk disuarakan seolah-olah aspirasi dari bawah," kata Herzaky dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Rabu (30/3).
BACA JUGA: Kepala Desa akan Deklarasi Dukung Jokowi 3 Periode, LaNyalla Langsung BereaksiÂ
Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu mengaku kasihan dengan beberapa pengurus asosiasi kepala desa, maupun kades yang didorong-dorong untuk menyuarakan usulan Jokowi tiga periode.
"Kasihan ini kepala desa yang seharusnya fokus pada upaya pembangunan di desanya, malah didorong-dorong untuk masuk ranah politik, apalagi kalau ternyata dibarter dengan pencairan dana untuk desanya. Nanti bisa memicu konflik horizontal di desanya masing-masing," paparnya.
BACA JUGA: Kelompok Tani di Deli Serdang Dukung Jokowi Tiga Periode
Herzaky juga menjelaskan masyarakat desa yang tidak sependapat dengan para kepala desanya bisa melakukan perlawanan, dan memunculkan konflik baru di akar rumput.
"Masyarakat sedang susah, kini mau dibelah di akar rumput oleh segelintir oligarki elite. Jahat sekali elite-elite yang berupaya terus mendorong usulan tiga periode dengan mengorbankan rakyat," ujar pria kelahiran Balikpapan itu.
Tak hanya itu, Herzaky juga mengaku kasihan dengan Presiden Jokowi jika situasi seperti ini terus terjadi. Dia menyebutkan seharusnya Presiden Jokowi punya warisan yang baik, yakni mewariskan demokrasi yang makin matang di Indonesia.
Namun, lanjutnya, akibat ambisi dan kelakuan segelintir elite di sekelilingnya, malah nantinya bisa dikenang sebagai pemimpin yang membelah negeri ini dengan polarisasi, konflik horizontal antarrakyat di tingkat akar rumput.
"Lalu, dianggap merusak demokrasi dan mengangkangi konstitusi demi ambisi segelintir elite," pungkas pria yang juga menjabat sebagai juru bicara Partai Demokrat, itu.
Dia lantas mempertanyakan tidakkah Presiden Jokowi ingin memelihara praktik kenegaraan yang baik seperti halnya ketika Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan transisi kepemimpinan nasional di Indonesia.
"Apakah Bapak Presiden Joko Widodo tidak ingin dikenang dengan legacy-nya sebagai sosok pemimpin nasional yang menguatkan praktik kenegaraan yang baik dan sesuai dengan konstitusi?" tuturnya.
Herzaky juga meminta upaya-upaya memanipulasi suara rakyat seperti itu dihentikan, dan lebih fokus pada upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Sebelumnya, Apdesi menyatakan akan mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi menjabat tiga periode. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP APDESI Surtawijaya saat dijumpai media seusai acara Silaturahmi Nasional APDESI 2022, Selasa (29/3).
"Habis Lebaran kami deklarasi (dukungan Jokowi tiga periode). Teman-teman di bawah, kan, ini bukan cerita, ini fakta, siapa pun pemimpinnya, bukan basa-basi, diumumkan, dideklarasikan apa yang kami inginkan," ujarnya. (mcr8/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Kenny Kurnia Putra