JAKARTA - Tujuh dari 28 warga Pulau Padang, Meranti yang melakukan aksi jahit mulut harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya sudah melemahBahkan ada di antara mereka yang tak sadarkan diri.
Sebelum diangkut dengan menggunakan ambulance, ketujuh warga tersebut sempat mengikuti aksi bersama puluhan warga lainnya di depan Istana Negara, Kamis (22/12) siang, untuk menuntut pemerintahan Presiden SBY menghentikan operasional dan izin Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT RAPP di Pulau Padang.
Hingga Kamis malam ketujuh warga tersebut sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta
BACA JUGA: Hasil Audit Forensik Century Patut Dicurigai
Sementara warga lainnya kembali ke posko di depan gerbang Gedung DPR RI."Sebelum ke Istana memang kondisi mereka (tujuh warga) tersebut sudah melemah, karena aksi jahit mulut itu dimulai sejak Senin (19/12) lalu," ujar Perwakilan warga Pulau Padang, Isnadi Esman.
Isnadi menyayangkan Menhut Zulkifli Hasan yang belum juga merespon tuntutatan mereka agar mencabut SK Menhut Nomor 327 Tahun 2009 tentang izin HTI PT RAPP yang dinilai mengancam keberlangsungan lingkungan hidup di Pulau Padang.
"Memasuki hari ketujuh kita di melakukan aksi di Jakarta, baik Istana, Kemenhut dan juga depan gedung DPR, belum ada tanda-tanda dipenuhinya permintaan kami ini
Warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyelamatan (FKP) Pulau Padang kata Isnadi bertekad akan terus bertahan di depan gerbang DPR sebelum tuntutan mereka dipenuhi pemerintah
BACA JUGA: Instansi Resmi Jangan Hanya Beritakan Seremoni
" Kita akan terus bertahan di sini jika tuntutatan kita tidak dipenuhiBACA JUGA: Ke Cirebon, Anas Merasa Nonton Gambus di Kairo
(Yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Pastikan Nunun Sehat
Redaktur : Tim Redaksi